Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Anda ?

Mungkin Anda termasuk dalam kelompok Individu yang merasa kecewa dengan Pasangan Hidup Anda.

Pasangan yang dulu Anda bayangkan sangat sempurna, ternyata adalah barang rongsokan yang tidak berguna.

Atau bisa jadi mereka yang dulu Anda harapkan menjadi pelindung atau kekasih Anda, ternyata berubah menjadi seorang pengecut ataupun polisi yang selalu mengawasi kebebasan Anda ?

Pasangan Anda yang dulu menjanjikan surga dunia dengan pelayanan kelas satu ternyata hanyalah tong kosong yang pintar menutupi kekurangannya atau pemain sandiwara terbaik yang pernah Anda kenal.

Membicarakan masalah menjadi tidak berguna, karena bukan solusi yang Anda dapatkan, melainkan sakit hati karena diskusi selalu berkembang menjadi saling menyudutkan atau saling menyalahkan.

Bukan Anda takut untuk meninggalkannya, melainkan Anda tidak ingin mengecewakan “buah hati” Anda, namun hal itu pula yang membuat hidup Anda seperti dalam neraka.

Jika Anda adalah INDIVIDU yang dimaksud, silahkan isi komentar di bawah ini, ungkapkan semua kekecewaan yang Anda RASAkan apa adanya dan sampaikan apa yang Anda inginkan dari pasangan Anda.

Semoga semua unek unek yang Anda ungkapkan, dapat dibaca oleh pasangan Anda sehingga menjadi inspirasi bagi mereka untuk berubah menjadi seperti yang Anda inginkan.

Anda boleh menggunakan nama samaran Anda !

Ingin kembali harmonis? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

4 pemikiran pada “Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Anda ?

  1. Saya sedang bermasalah dg suami saya. Posisi saya sekarang sudah sampai tahap malas berbicara, tidak ada lagi perasaan bangga, hormat dan bahagia memilikinya. Tidak dipungkiri rasa sayang masih ada, makanya saya ingin bisa menyelesaikan masalah ini.

    Menelaah kebelakangan, banyak kejadian yang membuat saya kecewa, walaupun setiap masalah sudah dibicarakan tapi ternyata sepertinya hati belum plong. Sering kali saya merasa bodoh mau menikah dengannya. Secara tidak sadar sepertinya sudah terlalu menumpuk sampai akhirnya hati saya dingin. Saya merasa jenuh dengan keadaan.

    Saya sudah bicarakan dengan suami saya dan dia sudah sadar dan tahu. Dia terlihat sekali khawatir akan keadaan saya dan berusaha bersabar dan membahagiakan saya. Tapi saya sudah tidak merasa apa2 lagi, bagi saya usahanya sudah tidak ada artinya lagi.

    Dulu saya takut sekali kehilangan dia, tapi sekarang tidak. Dulu saya yakin sekali bisa melewati semua bersamanya, sekarang tidak. Yang membuat saya bertahan adalah anak kami dan masih adanya rasa sayang. Saya juga sadar saya bukan istri yang 100% baik tapi saya tidak bisa membohongi perasaan saya sendiri, saya galau dan kecewa.

    Kira-kira apa yang harus saya lakukan? Saya takut juga menjadi istri yang dosa karena punya perasaan seperti ini dan takut masalah ini jadi berkepanjangan. Mohon tanggapannya, boleh via japri.

    • Langkah Anda membicarakan masalah sudah tepat, tetapi upaya penyelesaian masalah harus mampu menghilangkan rasa perih dan mengobati “luka” yang telah terjadi.

      Membicarakan masalah, tempatnya ada di tabula “nalar”, sedang merasa kecewa, merasa bodoh, merasa jenuh, malas berbicara tempatnya ada di tabula “rasa”, itu sebabnya upaya penyelesaian masalah yang sebatas “olah nalar” menjadi kurang berkesan.

      Sebuah peristiwa apakah itu peristiwa bahagia ataupun pengalaman buruk akan tersimpan sangat kuat dalam memory karena menggunakan “rasa”. Untuk itu pemecahan masalah harus menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa “rasa”.

      Jika perlu, Anda dapat menggunakan terapi Servo / hipnoterapi / NLP untuk membantu memecahkan masalah Anda. Dengan terapi tersebut, “masalah” Anda dipersepsikan ulang untuk kemudian diberikan solusinya.

  2. Terima kasih atas tanggapannya.

    Memang betul ada trauma dimasa lalu yg belum bisa saya lupakan dan juga beberapa kejadian yang membuat saya jadi selalu menyesal dan merasa bodoh.

    Sering kali saya berpikiran mau terapi tapi selalu mundur karena beberapa alasan. Apakah mungkin bisa disembuhkan ? Kira2 perlu berapa kali terapi ? Semisalnya saya mampu melakukan terapi, apakah harus datang ke klinik ? Karena jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal saya.

    Terima kasih banyak atas masukan dan tanggapannya.

    • Insya Allah, bisa ! Tergantung dari seberapa cepat akar masalah dapat kita temukan. Biasanya antara 1 – 3 kali terapi. Sebaiknya, untuk Jabodetabek minimal 1 kali tatap muka, selanjutnya dapat dilakukan melalui telpon / Yahoo Voice.

Tinggalkan komentar