Studi Kasus: Pengaruh Kecemasan Terhadap Keparahan Gejala GERD

Studi Kasus: Pengaruh Kecemasan Terhadap Keparahan Gejala GERD

Pasien: A

Latar Belakang: Pasien A, seorang wanita berusia 35 tahun, datang ke klinik dengan keluhan nyeri dada dan rasa terbakar di dada yang sudah berlangsung selama beberapa bulan. Pasien juga mengeluhkan regurgitasi asam dan kesulitan menelan. Pemeriksaan awal dan endoskopi esofagus menunjukkan tanda-tanda GERD, termasuk esofagitis ringan.

Gejala Kecemasan: Selama sesi wawancara, pasien A mengungkapkan bahwa ia sering mengalami kecemasan terkait dengan gejala GERD-nya. Kecemasan ini muncul terutama setelah makan, ketika dia merasa gejala GERD-nya meningkat. Pasien A menyatakan bahwa dia khawatir tentang kemungkinan terjadinya serangan jantung karena gejala nyeri dada yang ia rasakan.

Pengaruh Kecemasan Terhadap Gejala GERD:

  1. Peningkatan Intensitas Gejala:
    • Kecemasan pasien A memengaruhi persepsinya terhadap intensitas gejala GERD. Nyeri dada dan rasa terbakar yang mungkin sebelumnya dianggap sebagai bagian dari GERD, menjadi lebih intens ketika dia merasa cemas.
  2. Pola Makan yang Dipengaruhi:
    • Kecemasan setelah makan mempengaruhi pola makan pasien A. Dia menjadi sangat waspada terhadap makanan tertentu dan mulai menghindari makanan yang sebelumnya tidak menyebabkan gejala GERD.
  3. Gangguan Tidur:
    • Kecemasan pasien A juga berdampak pada tidurnya. Dia mengalami kesulitan tidur dan sering terbangun di malam hari, yang pada gilirannya dapat memperburuk gejala GERD karena posisi berbaring.
  4. Kualitas Hidup Menurun:
    • Kecemasan yang dialami pasien A secara signifikan mempengaruhi kualitas hidupnya. Dia merasa terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan mulai mengisolasi diri dari situasi sosial yang melibatkan makanan atau minuman.

Rencana Pengelolaan:

  1. Terapi Kognitif Perilaku (CBT):
    • Memperkenalkan pasien A pada terapi kognitif perilaku untuk mengatasi kecemasan terkait gejala GERD dan memodifikasi pola pikir yang tidak sehat.
  2. Edukasi Tentang GERD:
    • Memberikan edukasi yang menyeluruh tentang GERD, termasuk faktor pemicu, pengelolaan makanan, dan bagaimana mengatasi gejala.
  3. Manajemen Stres:
    • Mengajarkan teknik manajemen stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu pasien A mengelola kecemasan dan meningkatkan respons terhadap stres.
  4. Konseling Psikologis:
    • Menyarankan konseling psikologis reguler untuk memberikan dukungan emosional dan membantu pasien A mengatasi kecemasan yang terkait dengan gejala GERD.

Tindak Lanjut: Pasien A akan dijadwalkan untuk pertemuan reguler dengan psikolog dan ahli gastroenterologi untuk memantau respons terhadap terapi kognitif perilaku dan penanganan medis GERD. Evaluasi secara menyeluruh akan dilakukan untuk memahami dampak perubahan psikologis terhadap keparahan gejala GERD dan kualitas hidup pasien.

Ingin sembuh GERD? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan komentar