Ketika Belanja Jadi Pelarian: Saatnya Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat

Pernahkah kamu merasa ada “kesenangan” aneh yang muncul setiap kali checkout keranjang online-mu? Atau dorongan kuat untuk membeli sesuatu, padahal kamu tahu tidak butuh? Rasanya seperti “obat” instan untuk stres, marah, cemas, atau bahkan… rasa sepi. Tapi setelah itu, muncul rasa bersalah 😞, khawatir soal uang 💸, dan pertanyaan menyakitkan di dalam hati: “Kenapa aku begini terus ya?”

Jika ini terdengar familiar, kamu tidak sendiri. Kecanduan belanja—atau yang dikenal juga sebagai oniomania—adalah kondisi psikologis yang nyata, dan bisa sangat membebani hidup seseorang.


🌧️ Semua Ini Tidak Sesederhana ‘Cuma Hobi Belanja’

Banyak orang salah paham. Mereka pikir, “Ah, itu cuma impulsif,” atau “Namanya juga perempuan/anak muda.” Padahal, kecanduan belanja bukan soal gaya hidup, tapi sering kali adalah pelarian dari tekanan batin yang lebih dalam—seperti overthinking, rasa hampa, kesepian, kecemasan masa depan, atau trauma yang belum selesai 🧠.

Sama seperti kecanduan lainnya, kecanduan belanja juga bisa berdampak besar secara psikologis maupun fisik. Beberapa orang bahkan mengalami gejala psikosomatis seperti gangguan tidur 😵‍💫, sakit lambung, atau jantung berdebar setiap kali tagihan datang. Ini bukan tentang materialisme—ini tentang luka batin yang mencari pelarian.


💣 Ketika Belanja Tak Lagi Sekadar Kepuasan

Kecanduan belanja bisa diam-diam merusak karir dan relasi sosial. Seorang karyawan bisa kehilangan fokus kerja karena terus mengecek marketplace. Seorang pasangan bisa kehilangan kepercayaan pasangannya karena tagihan kartu kredit yang membengkak. Bahkan, dalam beberapa kasus, hal ini bisa membawa konsekuensi hukum seperti utang menumpuk atau masalah finansial serius.

Beberapa figur publik pun pernah mengalami masalah ini. Misalnya, seorang artis kontroversial Indonesia pernah buka-bukaan soal godaan belanja impulsifnya yang sempat membuat keuangan keluarga goyah. Ia mengaku bahwa pelarian ke belanja datang saat emosinya tidak stabil. Ini menunjukkan: bahkan publik figur sekalipun tidak kebal dari tekanan psikologis ini.


✨ Saatnya Bertanya: Apa yang Sebenarnya Ingin Kamu Beli?

Pertanyaan yang sulit, tapi penting: “Apakah aku benar-benar ingin barang itu… atau aku sedang mencoba menenangkan sesuatu dalam diriku?”

Belanja bisa jadi bentuk “pelarian yang kelihatan produktif”—karena tidak seperti alkohol atau rokok, ini terlihat wajar. Tapi ketika jadi candu, itu pertanda bahwa ada luka emosional yang perlu disembuhkan 🌿.


🧠 Saatnya Minta Bantuan, Bukan Menyalahkan Diri

Mengatasi kecanduan belanja bukan soal memperkuat tekad semata. Ini tentang mengenali pola emosional yang tersembunyi di balik dorongan itu. Dan kamu tidak harus menghadapinya sendirian.

Di sinilah peran bantuan profesional sangat penting. Salah satu tempat terbaik untuk itu adalah S.E.R.V.O® Clinic—klinik psikoterapi berbasis ilmiah dan tanpa obat. Di sini, kamu bisa menjalani terapi yang mengkombinasikan Hipnoterapi Modern, NLP, Visualisasi Kreatif, dan Psikoterapi dalam suasana yang aman, rasional, dan empatik.

Metode S.E.R.V.O® telah terbukti efektif untuk membantu mereka yang mengalami kecanduan, termasuk kecanduan belanja, dengan pendekatan yang tidak menghakimi 🙏.


🌈 Kamu Pantas Merasa Tenang Tanpa Harus Mengisi Keranjang

Kesehatan mental adalah tanggung jawab dan hak setiap orang. Menyadari bahwa kamu butuh bantuan bukan kelemahan—itu tanda keberanian. Kamu berhak untuk hidup bebas dari rasa bersalah setelah belanja, bebas dari rasa cemas soal uang, dan yang terpenting: bebas dari luka emosional yang belum sempat kamu urus.

💬 Jika kamu merasa belanja sudah jadi pelarian, mungkin ini saatnya untuk menyembuhkan, bukan hanya mengalihkan.

📍Kunjungi S.E.R.V.O® Clinic dan ambil langkah kecil yang bisa mengubah hidupmu selamanya.


💖 Penutup: Sayangi Dirimu, Lebih dari Apapun yang Kamu Bisa Beli

Kamu jauh lebih berharga dari isi dompetmu, dari koleksi tas atau sepatu yang kamu punya. Dan kamu layak untuk bahagia, damai, dan utuh—tanpa harus bergantung pada checkout button.

Menjaga kesehatan mental adalah bentuk cinta tertinggi kepada diri sendiri. 🌱
Mulailah hari ini. Kamu tidak sendirian. Kamu bisa sembuh. Kamu berhak untuk hidup lebih baik. 🕊️

Tinggalkan komentar