Sulit Mema’afkan Diri?

Dalam proses bertumbuh, tidak ada manusia yang bisa langsung tumbuh sempurna, melainkan melalui proses penyempurnaan yang terus menerus.

Itu sebabnya kenapa seorang anak untuk mencapai tahap mampu berlari harus melalui tahapan pembelajaran mulai dari tengkurap, duduk, merangkak, belajar berdiri, berjalan dan akhirnya berlari.

Untuk melalui setiap tahapanpun, diperlukan waktu yang tidak sedikit, tenaga dan usaha yang keras, bahkan tidak jarang diselingi dengan jatuh bangun dan rasa sakit.

Satu hal yang menarik para bayi umumnya tidak terlalu peduli dengan berapa kali jumlah jatuh bangun ataupun rasa sakit yang dirasakan, melainkan fokus pada upaya menaklukkan tahapan bertumbuhnya.

Disinilah peran orang tua atau pengasuh menjadi sangat penting, khususnya menumbuhkan pengertian bahwa rasa sakit saat jatuh bukanlah hal buruk yang harus disesali, melainkan cuma sinyal untuk menyempurnakan cara duduk, cara berdiri, cara berjalan ataupun cara lari yang benar.

Begitu pula dengan tahapan seseorang untuk menjadi dewasa, berbuat keliru, berbuat salah ataupun khilaf adalah adalah tahapan alamiah yang harus dilalui semua orang sebelum akhirnya menjadi sempurna.

Jadi perilaku menyesali diri, menghukum diri apalagi sampai sulit memaafkan diri adalah sebuah perilaku yang menzalimi diri sendiri karena menutup peluang seseorang untuk bisa terus menyempurnakan dirinya.

Ingin mudah memaafkan diri sendiri? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Ancaman Bunuh Diri ?

Sebagai seorang remaja putri, apakah Anda pernah dipaksa untuk menerima cinta dari seorang pria dan jika Anda menolaknya, ia mengancam akan bunuh diri dan menyalahkan diri Anda sebagai penyebabnya ?

Jika ya, sesungguhnya Anda sedang berhadapan dengan seorang pengecut yang tidak memiliki kemampuan mendapatkan Anda secara terhormat, tetapi justru melemparkan tanggung jawab atas “tindakan bodoh” yang ia lakukan.

Jangan biarkan perhatian ataupun kepedulian Anda pada orang lain dimanipulasi untuk merugikan diri Anda sendiri, karena bagaimana mungkin ia akan dapat bertanggung jawab pada diri Anda kalau pada dirinya sendiri saja ia tidak mampu.

Dan hal penting lainnya adalah tidak ada satu dalil agama ataupun hukum yang mengharuskan Anda memikul tanggung jawab untuk sebuah kesalahan yang tidak Anda perbuat.

Cara paling mudah menghadapi pria lebay seperti itu adalah cukup dengan mengabaikan dan katakan :”Lu mau bunuh diri atau kagak bukan urusan gue dan kalopun lu mati, emang gue pikirin ?”, lalu tinggalkan !

Waktu, hidup dan masa depan Anda, terlalu berharga untuk digadaikan pada seorang pria yang kekanak kanakan.

Ingin cepat berubah ? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Jangan Menyalahkan Diri Sendiri ?

Menjadi orang tua seorang anak yang terlibat masalah menguras baik waktu maupun enerji.

Terlalu mudah bagi Anda untuk merasa bersalah dan bertanya pada diri sendiri. Dimana letak kesalahan saya ?

Lawanlah perasaan tidak produktif itu; semua itu dapat semakin membahayakan hubungan Anda dengan anak Anda.

Yang lebih buruk lagi, semua itu dapat menyebabkan Anda semakin menjauh dan memutuskan bahwa anak Anda tidak berguna, bibit yang jelek. Ingat juga bahwa ada saat saat di mana kita semua merasa sangat marah terhadap orang orang yang kita kasih.

Bagi para orang tua, itu adalah reaksi yang bisa dimengerti terhadap bertahun tahun merasa frustrasi, terluka dan kecewa. Sementara amarah dan cinta kasih dapat berjalan seiring, jika kebencian tidak dibereskan, itu dapat mengikis hubungan Anda.

Tindakan tindakan Anda sebagai orang tua dapat sangat mempengaruhi perilaku anak Anda, jadi yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengabdikan tenaga Anda untuk memantapkan keahlian Anda, bukannya meratapi kegagalan.

Sumber : Bagaimana Cara Membuat Anak Remaja Anda Terhindar dari Masalah dan Apa yang Harus Anda Lakukan Saat Usaha itu Gagal, Dr. Neil I. Bernstein, 2006.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/