Hal apa saja yang dapat membuat seseorang menjadi gampang cemas dan gelisah sehingga berpotensi menjadi tidak produktif bahkan dekstruktif ?
- ketiadaan kompetensi
- keterbatasan tenaga, waktu, sumber-daya
- tuntutan berlebihan dari orang yang kita hormati
- tidak adanya sasaran yang diinginkan
- tidak berani membicarakan masalah
- belum menemukan cara untuk mengatasi masalah
- ruang untuk membicarakan masalah tidak tersedia
Pada skala yang lebih kecil jika situasi mengharuskan kita menghadapi tekanan tsb. misal keharusan belajar, mencapai target penjualan biasanya muncul kecemasan dan sebaliknya jika kita bisa menghindar atau lari dari masalah, biasanya kita merasa tenang tetapi sedih.
Pada skala yang lebih besar / ekstrim misal trauma psikis sehingga menimbulkan phobia, maka berdekatan dengan sumber masalah membuat kita menjadi sangat ketakutan tetapi jika kita bisa menghindar atau lari dari masalah kita menjadi semakin depresi. Kalaupun kita berhasil menenangkan diri biasanya bersifat palsu dan hanya berkompensasi. Jenis jenis kecanduan, maniak, kebiasaan buruk merupakan contoh kita melakukan kompensasi.
Jadi fokus perbaikan diri sebaiknya diarahkan pada pemecahan masalah, ketimbang sekedar menghilangkan maniak, kecanduan ataupun kebiasaan buruk. Karena selama akar masalah masih belum terpecahkan atau selama kita belum menemukan “cara” dalam mensikapi masalah, kegelisahan ataupun kecemasan akan terus berlangsung. Sehingga kalaupun kita berhasil menghilangkan satu kebiasaan buruk, kita tidak perlu memunculkan kebiasaan buruk lainnya.
Saat kita sudah berhasil menemukan “cara” mensikapi problem, dengan pola atau model yang sama, dapat kita tingkatkan dan kita lanjutkan untuk “pemrograman prestasi”. Dengan demikian kita tetap memiliki kesempatan mengejar ketertinggalan kita.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/