Banyak artikel motivasi memberikan tips tentang “Bagaimana “cara” menghilangkan rasa malas ?”
Antara lain dengan memelihara disiplin, menetapkan tujuan, terus berlatih, mengerjakan pada kesempatan pertama, berkumpul dengan orang orang positif, tekun dsb.
Namun justru disitu letak persoalannya, biasanya para pelaku “malas” merasa tidak berdaya (powerless) untuk keluar dari “penjara” malas.
Dari sudut pandang Servotherapy, rasa malas merupakan salah satu sistem perlindungan tubuh atau EWS (early warning system) terhadap sesuatu yang dianggap sebagai ancaman, dapat berupa tanggung jawab yang harus diambil oleh pelaku namun dirasakan melebihi dari kapasitas yang disanggupi.
Hal tersebut dapat disebabkan antara lain oleh minat yang tidak sesuai, gap antara tantangan dan kompetensi yang dimiliki, penolakan terhadap dominasi, timing yang tidak tepat dsb.
Jika rasa malas menjadi tidak terkendali dan berubah menjadi “kebiasaan”, hal tersebut harus diwaspadai sebagai “cara” respon diri yang salah terhadap tanggung jawab atau penugasan. Sama seperti proses terbentuknya “kebiasaan buruk” lainnya, hal tersebut dapat diawali dari “keyakinan salah” yang dipupuk terus menerus ataupun pengalaman buruk masa lalu. Jika kebiasaan tersebut tidak diubah maka “pola” nya dapat pula dipakai sebagai referensi yang salah dalam membangun kebiasaan baru lainnya.
Anda harus segera berubah, karena kebiasaan malas mengikuti pola “thanatos” yaitu siklus yang semakin lama semakin menghancurkan seperti : rasa malas – menunda pekerjaan – kualitas pekerjaan buruk – marah pada diri sendiri / dimarahi atasan – menghukum diri sendiri – merasa tidak mampu – semakin malas – semakin menunda pekerjaan dst. Penundaan hanya akan membuang waktu Anda, mengancam karir dan masa depan Anda.
Jika bisa jadi Jendral, mengapa pilih Kopral !
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/
Bagaimana memulihkan kembali sikap giat belajar ?
Akhir2 ini saya merasa malas belajar, rasanya hanya ingin tidur dan melamun ? Apakah ini pengaruh dari siklus kehidupan, soalnya dulu saya sangat rajin dan mudah menangkap pelajaran dan saat ini saya merasa gairah belajar saya turun ?
Apa itu juga pengaruh karena saya sudah punya pacar dan kami jarak jauh sehingga hanya memikirkan dia ?
Mbak Serly yang lagi kasmaran,
Giat belajar adalah pilihan “mental” dan tidak ada hubungannya dengan siklus kehidupan (kecuali anda menginginkannya sebagai kambing hitam).
Problem pacar dapat saja menjadi salah satu penyebabnya. Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi, jika Mbak Serly tidak mengijinkannya. Bagi orang lain, pacaran justru dapat menjadi inspirasi untuk belajar lebih giat.
Jadi, giat belajar dan pacaran adalah dua hal “penting” yang berbeda.
Caranya :
1. Jadikan belajar sebagai pilihan menyenangkan buat mbak Serly
2. Ambil hikmah atau umpan balik atas peristiwa tersebut
3. Pelajari tehnik tehnik belajar baru yang efektif seperti tehnik membaca cepat, cara mengingat
4. Action, jadikan berlatih sebagai suatu keharusan dan hadapi tantangan
5. Jika belum efektif, kembali ke nomer 2. kemudian ubah “cara” atau strategi belajar lainnya (nomor 3), kemudian lanjutkan ke no. 4, dst.
Jika belum juga terbantu, Hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !
Saya Devi berusia 17 tahun, saya mempunyai pacar yang sangat malas sekali.
Saya ingin sekali kalo pacar saya tersebut berubah. Saya ingin dia selalu bangun pagi dia giat bekerja. Yang paling sulit adalah bagaimana agar dia bisa bangun pagi setiap hari atau dengan kata lain menjadi kebiasaannya dia. Soalnya hubungan kami sudah di ketahui sama ayah adan ibu saya. Padahal ayah saya paling tidak suka jika orang – orang di sekitarnya malas.
Tolong ya kasi saya solusi. Saya mohon secepatnya. Terima kasih !
Mbak Devi yang ingin menolong pacarnya.
Kebiasaan buruk seperti malas dari pacar kita adalah diluar zona kendali kita.
Tidak seorangpun dapat membuatnya berubah termasuk orang tuanya, sahabatnya ataupun mbak Devi sekalipun, kecuali ybs. menginginkannya.
Memang dapat saja ybs berubah, jika ada emosi lain yang menurut persepsi pacar mbak Devi, lebih kuat dari rasa malasnya, seperti nasihat dari sahabat dekatnya, ancaman putus pacaran dari mbak Devi dsb. Akan tetapi biasanya tidak permanen karena kesadaran berubah tidak datang dari ybs.
Ketidak mampuan ybs. untuk menghilangkan kebiasaan malasnya, menunjukkan tingkat kedewasaan atau tanggung jawab ybs. yang rendah.
Jadi pilihannya sekarang ada di mbak Devi untuk menerima dirinya apa adanya atau mencari pria lain yang lebih mandiri.
Atau jika ybs. bersedia, tawarkan terapi untuk mengubah kebiasaannya. Hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !
Belakangan ini saya sering merasa malas melakukan sesuatu dan suka menunda-nunda pekerjaan.
Entah kenapa setiap kali saya untuk melawan kemalasan rasanya kok berat sekali.
Apakah rasa malas saya ini sudah stadium tinggi ?
Terimakasih sebelumnya.
Bung Muhammad yang lagi BeTe.
Rasa malas merupakan indikasi kita berada di mekanisme uzur (thanatos). Lihat artikel : Mekanisme Problem.
Hal tersebut disebabkan oleh “pola” respon yang salah terhadap persoalan yaitu menghindar / lari dari masalah.
Jika sudah berusaha dilawan, tetapi masih juga malas, Hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !.
Saya memiliki pacar yg suka mengungkit2 masa lalu saya dan klo waktu saya mengungkit-ungkit masa lalu dia, kontan langsung dia marah.
Terkadang saya merasa klo dia ga sayang ma saya, tapi disisi laen perhatiannya yg besar membuat saya merasa bahwa dia terlalu menyayangi saya.
Apakah yg harus saya lakukan ???
Mbak Rara yang lagi bingung.
Cara berpikir pacar termasuk diluar zona kendali kita, tetapi memilih pacar yang dewasa (baca : tidak egois) termasuk dalam wilayah kendali kita.
Membiarkan diri untuk merasa diperhatikan sama dengan mengambil posisi sebagai objek / korban, sehingga memberi peluang emosi kita dipermainkan oleh orang lain, kecuali jika kita turut menikmatinya ?
Pilihan sepenuhnya ditangan Mbak Rara !
Hallo, ini pesan pertama saya. tolong dibales,ya ?
Saya punya masalah dengan percintaan. Saya gak bisa suka dengan satu cowok saja. Padahal saya sering patah hati, lho!. Disetiap aku sedang patah hati, aku bertekad untuk menutup pintu hatiku dengan semua cowok yang pernah kusuka. Karena setiap ku ingat mereka, yang ada juga aku makin sakit hati karena tidak bisa memenangkan perasaan hati mereka.
Bgaimana cara melupakannya, ya ?
Mbak Hefrina yang ingin Menang ?
Dapat saja kebiasaan “koleksi” cowok karena takut patah hati dan hal tsb. jadi bumerang karena tidak ada cowok yang suka di “poliandri”.
So, jadilah subjek bukan objek, posisikan diri sebagai juri bukan korban.
Masih sulit juga, Hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !
Salah satu penyebab kemalasan adalah sulitnya membedakan antara capek/lelah dengan malas. Bagi sebagian ( besar ) orang, gejala keduanya hampir sama dan dikenali sebagai capek saja. Padahal mungkin justru kemalasan yang menjadi penyebab utama orang tidak melakukan sesuatu yang sebenarnya ia bisa lakukan.
Saya usul supaya dibahas cara-cara membedakan antara malas dengan capek. Saya yakin banyak tertarik. Terimakasih dan salam eksperimen.
Usul yang menarik !
Terima kasih.
mas Is, saya mahasiswi psikologi tingkat akhir dan sedang menyusun skripsi mengenai prestasi akademik mahasiswa yang berpacaran.
Saya membutuhkan teoti pendukungnya, mungkin mas Is mempunyai / mengetahui pustaka yang harus saya cari ? Karena saya kesulitan mencari referensinya.
Tolong ya mas Is….Please
Terima kasih banyak yah…
Mbak Eni yang hampir Lulus.
Saya juga jarang menemukan buku referensi Psikologi yang bersifat aplikatif / praktis (kebanyakan bersifat analisis).
Buku referensi saya kebanyakan tentang motivasi, pemrograman otak kanan, Emotional Quotient (EQ) dan browsing internet dsb.
Mungkin ada rekan lain yang dapat membantu Mbak Eni ?
Mas Is, saya punya masalh dgan diri saya.
Saya merasa sangat malas saja. Saya merasa malas belajar dirumah, disekolah dan tentang apa saja, tapi……….bagaimana cara mengobatinya mas.
Terima kasih atas jawbannya ya mas.
Bung Adhit yang ingin Rajin.
Rasa malas merupakan cara tubuh menghindari sumber stress.
Hal tersebut disebabkan kita berada pada mekanisme uzur (mekanisme gagal) yang mana pilihannya sama sama buruk yaitu jika berdekatan dengan sumber stress kita cemas tetapi jika menghindar kita hanya berkompensasi. Rasa malas merupakan salah satu bentuk kita berkompensasi.
Untuk itu sebaiknya di terapi agar kita berada pada mekanisme “tumbuh” dimana jika berinteraksi dengan tantangan kita merasa sabar / optimis dan jika berhasil kita merasa bersyukur.
Hi..Mas Is ? Saya punya masalah yg bikin saya jadi bingung.
Saya seorang ibu dan punya 2 anak, sekarang saya tinggal di Ausse di mana ada peraturan tdk boleh pukul anak kita, pada hal anak2 susah sekali dikasih tahunya.
Bagai mana caranya agar saya tdk memukul anak saya ? Soalnya sehabis saya pukul pasti saya menyesal dan ingin minta maaf pd anak saya tp tdk saya lakukan.
Tolong beri saya jalan keluarnya, soalnya suami saya skrng bekerja di luar dan pulang setiap 3 bln. Apakah saya STRESS ? Thanks alot.
Mbak Renee yang Sayang Anak.
Anak belajar bersikap dari cara orang tua bersikap / merespon persoalan.
Contoh : Jika si anak akhirnya mendapatkan mainan yang diinginkan setelah memaksakan kehendak dengan nangis berguling guling maka si anak belajar “menaklukkan” orang tuanya dengan nangis berguling guling.
Mendidik anak bukanlah proses sekali jadi melainkan proses berulang seumur hidup sampai si anak menangkap “pesan” yang ingin kita sampaikan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh para orang tua adalah berharap jika hari ini saya memarahi anak (jika perlu dengan kekerasan) keesokan hari dan seterusnya akan berubah menjadi anak manis.
Perlu pula diwaspadai jika problem justru ada pada diri orang tua.
Jika anak belum “ngerti”, kemungkinan ada yang salah dengan “cara” yang kita gunakan. Coba cara lain (bahkan lain anak lain pula cara memperlakukannya) dan ulangi…. Anda dapat bergabung dengan komunitas orang tua, pelatihan, konsultasi termasuk terapi.
Waspadai kemungkinan adanya “hambatan psikis” di dalam diri kita sehingga kita tidak mampu mengontrol diri dan sampai memukul. Perhatikan apakah pola pendidikan orang tua kita juga memiliki andil dalam “kekerasan” kita mendidik anak misal : ada tidaknya trauma kekerasan fisik yang kita alami saat kecil dsb. ? Jika ada sebaiknya kita perbaiki / terapi terlebih dahulu.
Kekerasan fisik dapat meninggalkan luka emosi yang dalam dan berpotensi muncul sebagai hambatan psikis pada ananda tercinta dikemudian hari.
Assalamualaikum, wr.wb
Saya hanya mau mengucapkan terima kasih atas penjelasan yang sudah dibarikan dan saya mengerti sekali. Karna itupun sudah ada dalam hati saya, semua yang Mas Is katakan memeng benar. Orang tua saya dulu justru sangat lembut dalam mendidik anak-anaknya, tapi kenapa saya seperti ini ya??? pada hal saya termasuk orng yang pendiam dan paling tidak suka mendengar orang bicara kasar atau berteriak. Mungkin pengaruh keadaan yang membuat saya seperti ini.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas saran dan masukannya.
Semoga Mas Is dan keluarga selalu ada dalam lindungan Allah Swt. Amien
Wassalam Wr.Wb
Assalamualikum wr. wb
Saya seorang siswa smk kelas 2, saya mau tanya bagaimana cara untuk meningkatkan semangat saya dalam belajar agar tidak cepat bosan sehingga timbul rasa malas. dan akhirnya saya tertidur dan tidak jadi belajar.tolong carikan alternatif untuk memecahkan masalah saya tersebut!
wassalamualaikum wr.wb
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dik Sty yang ingin Berubah.
Suka belajar / semangat belajar adalah “pilihan mental” (otak kanan), bukan sebuah usaha (otak kiri).
Setelah menetapkan suka belajar sebagai pilihan mental, baru dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan :”Dengan cara apa saja agar saya suka belajar (otak kiri). Disinilah akan muncul kebutuhan untuk menemukan cara belajar yang paling sesuai dengan diri kita.
Jika belum berhasil juga, sebaiknya di terapi ! Kemungkinan telah mengalami kemandekan (fiksasi), akibat pengalaman buruk tentang belajar dimasa lalu.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Silahkan hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !
Assalamualaikum Wr Wb,
Saya seorang mahasiswa sms 2.
Saya sedang punya masalah yaitu, jika pada saat presentasi saya terasa sangat gugup dan pada saat bicara itu terlalu cepat tapi tidak beraturan, jadi orang yang mendengarpun tidak mengerti.
Kemudian pada saat berbicara juga saya merasa orang2 didepan saya mengejek saya dan membenci saya, saat saya berada di depan mereka.
Terus saya juga jika bicara di depan itu rasanya suara saya kurang power bahkan dada merasa tertekan dan tenggorokan pun ada dahak yang terus keluar, sehingga pada saat akan bicara rasanya tidak bisa.
Tolong mas kasih jalan keluarnya ? Melalui email saya.
Bung Dick’s yang ingin Presentasi dengan Baik.
Takut presentasi merupakan salah satu bentuk fobia sosial. Lihat artikel berikut : Fobia Sosial.
Rasa takut presentasi adalah “peristiwa mental”, letaknya ada di tabula rasa. Sebaiknya di terapi !
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya seorang mahasiswa smt 2,
Saya sibuk kuliah sambil kerja, sedangkan saat ini saya sedang jatuh cinta sama seorang cewek 1 th lebih tua dari saya. Dia dekat bangett……… sama seorang cowok tapi katanya hanya teman (mungkin TTM). Terinspirasi dari kecerdasannya saya menjadi lebih giat belajar pokoknya berusaha mjd lebih baik agar dia tertarik sama saya.
Saya ingin mengungkapkan rasa sayang saya sama dia, tetapi melihat kesibukan saya sepertinya saya kekurangan waktu untuk bersamanya. Apakah saya harus mengungkapkan perasaan saya? atau hanya memendamnya?
Saya juga ingin tahu hal2 apa saja yang dapat memotivasi seseorang untuk giat belajar dan menjadi lebih baik, karena saya khawatir jika “bertepuk sebelah tangan” saya tidak mempunyai motivasi belajar.
Tolong jawabanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Belajar dan menyukai wanita adalah dua hal yang berbeda.
Memang benar, dapat saja wanita di jadikan inspirasi atau cantolan emosi (Anchoring) agar Anda menjadi giat belajar. Namun hal ini beresiko “sebaliknya” jika Anda “bertepuk sebelah tangan” dengan wanita tsb.
Belajarlah karena “belajar” memang baik buat masa depan kita.
Sedang untuk bisa mendapatkan “si-dia” belajarlah mengenai hal apa saja yang biasanya disukai oleh wanita atau secara lebih spesifik cari tau apa yang paling di sukai si-dia.
Ass.wr.wb.
Saya seorang sarjana, saya mempunyai masalah dengan mentalitas saya.
Saya mengalami krisis kepercayaan diri yang sangat sulit sekali saya hilangkan, contohnya saja semisal : ketika saya presentasi makalah, saya selalu di hantui oleh rasa takut dan grogi ketika menyampaikannya, walaupun rasa takut/grogi itu hanya mungkin sekitar lima menit saja dapat hilang dan setelah itu tidak.
Rasa takut/grogi tersebut selalu menghantui saya sampai saya lulus kuliah dan sampai sekarang pun rasa itu masih ada.
Yang saya tanyakan: apa yang terjadi dengan saya @ bagaimana cara mengatasinya ?
Lihat jawaban-jawaban sebelum.
Salam kenal,
Pengalaman pribadi nih, terkadang saat kira sudah menjadwalkan sesuatu, ternyata tiba2 malas melakukannya karena ada sesuatu hal yang lebih menyenangkan untuk dilakukan (misal: mending nonton TV daripada kerjain PR).
Gimana ya kira2 kiat yg baik mengatasinya ?
Wajar !
Hukum emosional kira kira sebagai berikut : Apabila terdapat dua atau lebih emosi yang bekerja pada saat bersamaan, maka yang “bekerja” adalah yang paling kuat / dominan.
Untuk itu sebaiknya tujuan berikut agenda kegiatan sudah “diniatkan” sejak awal.
Namun jika perubahan aktifitas cenderung sebagai sarana menghindar atau lari dari masalah (berkompensasi) maka perlu diwaspadai sebagai hambatan emosional (mental blocking).
Mat kenal,
Ku pengen berbagi rasa, aku seorang mahasiswa keseringan malas untuk membuat tugas kuliah dan hidup keseharian dalam rasa malas dan jujur untuk memotivasi orang lain aku sanggup tp untuk diri sendiri tidak bisa.
Aku ingin bertanya gimana tips yang bisa kulakukan untuk keluar dari penjara kemalasan ini dan dari topeng kepura – puraan.
Rasa malas adalah sinyal alamiah yang mengingatkan kita bahwa ada yang salah dengan cara respon (sikap) kita terhadap persoalan / stimulus.
Ketidak mampuan kita untuk “berubah” biasanya disebabkan oleh adanya emosi negatif yang terkunci (fiksasi) akibat peristiwa buruk di masa lalu.
Untuk itu dengan ataupun tanpa bantuan terapis temukan akar masalah penyebab terkuncinya emosi Anda kemudian lakukan pelepasan ketegangan (katarsis).
Saya seorang mahasiswa Teknik Geologi di Bandung. Saya mempunyai masalah dengan kedekatan saya dengan seseorang perempuan.
Dia pacar saya. Pertama-tama saya ingin menjelaskan sifat dia secara garis besar. Dia seorang yang posesif (super tinggi), egois dan tidak mandiri.
Hal ini terjadi pada smester II di mana akhirnya saya mendapatkan IPK yang (mungkin bisa dibilang) “siap-siap” kena DO. 1,6.
Itu disebabkan karena dia menginginkan saya untuk datang terus ke tempat dia (note : dia kuliah jurusan Management di Jogja). Sehingga saya selalu menyempatkan diri saya untuk pergi ke sana. Dia tidak melihat saya UAS, UTS.
Dia memaksa saya untuk pergi ke sana. Akhirnya saya pun melunak, saya terpaksa meninggalkan kuliah saya. Karena apabila saya tidak pergi ke sana dia akan bunuh diri.
Sungguh mengerikan sebenarnya. Jelas itu menjadi pikiran saya juga.
Saya takut tanggungjawab saya terhadap orangtua gagal untuk belajar di Bandung, karena hubungan ini. Tapi di sisi lain saya juga saya seakan tidak bisa meninggalkan dia dengan berbagai ancaman yang ada.
Saya selalu berusaha untuk memberikan penjelasan ke pada dia. Tetapi dia tidak pernah mengerti, malah semakin menjadi ketika saya tidak diperbolehkan bertemu dengan ibu kandung saya sendiri.
Saya semakin bingung jika seperti ini, karena semakin memikirkannya saya juga semakin susah konsentrasi untuk belajar.
Bung Andhika yang ingin konsentrasi !
Jalan pikiran pacar termasuk di luar zona kendali Anda dan Anda tidak bertanggung jawab terhadap apapun keputusan pacar Anda.
Demikian pula pacar Anda tidak berhak menguasai hidup Anda (baca : zona kendali Anda) kecuali Anda yang mengijinkannya.
Yang bisa Anda ubah hanyalah yang ada diwilayah kendali Anda misal : bertanya, bersikap tegas, mengutamakan kuliah ketimbang pacar, menghargai jerih payah orang tua, bertemu ibu kandung, menghilangkan hambatan psikis dsb.
Soal pacar mau bunuh diri, mau putus, diluar wilayah kendali Anda.
Soal ancaman DO, resiko mengecewakan ibu kandung, bingung, susah konsentrasi belajar adalah harga yang harus Anda bayar bila Anda tidak bersikap tegas.
Sebaiknya terapi !
Saya juga merasa akhir2 ini menjadi sangat pemalas, tapi dengan membaca artikel di atas, semoga saya bisa menjadi lebih termotivasi.
Terima kasih.
Alhamdulillah !
Mas, Terus gimana caranya kita bangkit bila suatu saat kita lagi malas namun banyak kerjaan yang harus kita kerjakan ?
Trims.
Mulailah dengan satu “langkah” kecil dan sekarang !
Salam..
Hal-hal apa saja yang bisa membuat kita jadi malas (umum)?
Apabila saya pindah tempat tinggal apakah akan membuat diri saya lebih baik?
Apakah jenis musik berpengaruh akan kadar malas?
Trimakasih..
Lihat jawaban lainnya. Karena perasaan malas hanyalah akibat dari mekanisme bertumbuh diri yang terganggu maka pindah tempat tinggal ataupun mengubah jenis musik bukan jaminan berubah menjadi rajin, tetapi suasana yang kumuh dan syair lagu yang buruk dapat menurunkan motivasi kita.
Saya mau nanya nie, tlg ksh soslusi nya yaa…
Saya seorang mahasiswi,,,
Pertama gimana sie cara menghilangkan rasa bosan, terutama saat libur panjang seperti sekarang nie ? D rmh bete, kegiatannya cuma itu2 aja mau keluar jg malezzz…
Yang kedua gmn cara menghilangkan rasa malaz saat belajar, kadang lo gak mood jadi susah masuk ?
Plizzz to solusinya….
Idem, lihat jawaban sebelumnya !
Saya pengen menghilangkan rasa malas, saya seorang istri yang bekerja sebagai accounting.
Untuk megurus kerjaan kantor saya sangat menyita waktu dan fikiran saya, sehingga kadang mengesampingkan kebutuhan suami baik rohani maupun jasmani.
Bagaimana cara saya menghilangkan rasa malas, karena dengan pekerjaan saya ini membuat saya capek. Bagaimana solusinya ?….Thk.
Rasa malas merupakan indikator alamiah tubuh yang menjelaskan adanya mekanisme sikap yang salah dalam merespon persoalan atau keadaan.
Peristiwa tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan, level tantangan yang mulai berkurang akibat rutinitas, konflik horizontal, rasa bersalah ataupun persoalan pribadi dsb.
Sebaiknya dengan atau tanpa bantuan terapis, akar masalahnya ditemukan untuk kemudian dicari pemecahannya.
Mas Is, saya ingin berkonsultasi mengenai rasa ketidak percayaan diri saya akan kemampuan saya.
Ketika SMP SMA saya termasuk murid yang juara umum seangkatan. Tetapi setelah kuliah saya mulai pacaran sehingga mulai melupakan pelajaran karena mabok cinta. Saya benar2 berubah drastis dari saya yang dulu rajin belajar dan fokus.
Berjalannya waktu saya menjadi sering berantem dan merasa insecure thd pacar saya krn keposesifan saya dan akhirnya kamipun putus. Dan IP saya brapa semester itu sungguh anjlok. Di saat yang sama jg keluarga saya mengalami kebangkrutan.
Saya harus mulai bekerja utk menutupi kebutuhan hidup saya dan uang kuliah saya. Lagi2 sering kali kondisi fisik saya capai dan jenuh sehingga kuliah tidak terkendali lagi. Sayapun lulus dgn nilai yang sangat tidak membanggakan, alias banyak merahnya.
Setelah lulus saya bekerja di campus sebagai asisten peneliti melanjuti kerja sambilan saya semasa kuliah. Namun sejujurnya saya tidak percaya diri sama sekali akan kemampuan saya di bidang yg saya pelajari. Mungkin lebih tepatnya saya sudah hilang interest pada apa yang saya kerjakan.
Sekarang dengan IP yg begini sayapun seringkali ragu utk melamar pekerjaan di kantoran dan karena jurusan saya mipa, lowongan pekerjaan utk saya kebanyakan di laboratorium yang dimana saya merasa kemampuan saya itu kurang.
Saya tahu saya harus belajar lagi utk bs bekerja dgn baik, tp rasa malas dan tidak semangat ini sungguh menghalangi saya. Saya jg ingin sekali hidup enak dan bs menabung banyak, namun saya harus membantu keluarga saya dlm keuangannya.
Bagaimana yah keluar dari rasa jenuh ini dan bisa dapat kerja yg sesuai bakat serta gaji yg besar, jd saya jg msh bisa nabung banyak walaupun harus membantu keluarga ?
Maaf jadi panjang sekali..
Tentang hilangnya rasa tidak percaya diri ataupun ragu, itu hanyalah akibat dari zona kendali Anda (baca : kompetensi) yang tidak berkembang. Tapi walau dulu Anda sempat salah arah, potensi diri Anda tetap dapat diaktifkan kembali dan tumbuh.
Bahwasanya sekarang Anda harus lebih bekerja keras untuk mengejar ketinggalan Anda, anggap saja itu resiko / harga yang harus Anda bayar untuk kembali memperluas zona kendali Anda.
Sedang perasaan malas dan tidak semangat, itu hanyalah cara tubuh untuk mengurangi rasa cemas dan rasa bersalah Anda.
Untuk itu dengan ataupun tanpa bantuan profesional mulailah mengubah arah dan menemukan solusi atas masalah Anda.
malas …..