Gangguan Penggunaan Kafein ?

Gangguan penggunaan Kafein adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan kafein.

Kafein adalah substansi psikoaktif yang paling banyak dipakai. Substansi ini dipakai secara reguler oleh 90% dari seluruh orang Amerika (Goldstein, 1994). Disebut sebagai gentle stimulant (stimulan yang lembut) karena dianggap paling tidak merugikan dibanding semua obat adiktif. Kafein masih tetap dapat mengakibatkan timbulnya caffeine use disorders (gangguan penggunaan kafein).

Obat ini ditemukan dalam teh, kopi, banyak jenis minuman kola yang dijual saat ini dan produk produk kokoa (biji cokelat).

Ciri ciri Gangguan Intoksikasi Kafein menurut DSM-IV-TR meliputi :

  • Konsumsi kafein saat ini biasanya lebih dari 250 mg.
  • Terdapat lima atau lebih dari tanda tanda : gelisah, bergairah, insomnia, wajah kemerahan, diuresis (banyak buang air kecil), gangguan gastrointestinal, otot yang tersentak sentak, cara berbicara dan alur berpikir yang bertele tele, detak jantung yang meningkat atau artimia kardiak, periode periode tak kenal lelah, agitasi psikomotorik
  • Distres atau hambatan yang signifikan dalam fungsi.

Seperti yang dialami sendiri oleh kebanyakan orang, kafein dalam dosis kecil dapat menaikkan suasana perasaan dan mengurangi kelelahan. Dalam dosis yang lebih besar, kafein dapat membuat Anda gugup dan dapat menyebabkan insomnia.

Karena kafein membutuhkan waktu lama untuk meninggalkan tubuh kita (kafein memiliki blood half live sekitar 6 jam), maka tidur kita dapat terganggu bila kafein dicerna pada jam jam menjelang waktu tidur (Bootzin, Manber, Perlis, Salvio dan Wyatt, 1993).

Seperti obat obat psikoaktif lainnya, orang bereaksi dengan cara yang beragam terhadap kafein; sebagian orang peka terhadapnya dan sebagian lainnya dapat mengkonsumsinya dalam jumlah yang relatif besar dengan hanya sedikit efek. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kafein dalam jumlah moderat (secangkir kopi perhari ) oleh perempuan hamil tidak akan membahayakan perkembangan janin (Mills, dan kawan kawan, 1993).

Seperti halnya stimulan lainnya, penggunaan kafein secara reguler dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan terhadapnya (Strain, Mumford, Silverman, dan Griffiths, 1994). Mereka yang pernah mengalami sakit kepala, mengantuk dan suasana perasaan yang secara umum tidak menyenangkan ketika tidak minum kopi paginya berarti memiliki gejala gejala withdrawal yang khas untuk kafein (Selverman, Evans, Strain, dan Griffiths, 1992).

Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.

Ingin bebas insomnia? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s