Ann, seorang mahasiswi, datang ke kantor saya untuk membicarakan kemajuan kuliahnya.

Ia membicarakan tentang beberapa pertanyaan yang salah dijawabnya pada ujian yang lalu. Ia akan beranjak pergi pada saat mengatakan bahwa dirinya tidak pernah tertidur selama kuliah saya. Nada suaranya terdengar seperti pujian yang dilontarkan dengan setengah sadar, tetapi bagaimanapun saya mengucapkan terima kasih atas umpan baliknya.

Tetapi ia mengatakan, Jangan (berterima kasih), katanya, Anda tidak mengerti. Saya biasanya tertidur di semua kuliah yang saya ikuti, kecuali kuliah Anda. Sekali lagi, saya tidak benar benar mengerti apa yang ia maksudkan. Saya bergurau bahwa kalau begitu ia harus mengambil gelar profesornya dengan lebih hati hati. Ia tertawa. Barangkali Anda benar. Tetapi masalah tidur ini sudah melampaui batas.

Ketika kami berbicara dengan lebih serius, Ann mengatakan bahwa tidur yang eksesif sudah menjadi masalahnya sejak ia berumur belasan tahun. Dalam situasi yang monoton atau membosankan atau ketika ia tidak bisa aktif, ia tertidur. Hal ini bisa terjadi beberapa kali sehari, tergantung apa yang sedang dikerjakannya.

Akhir akhir ini, kelas kelas kuliah yang besar telah memperburuk masalahnya kecuali jika dosennya sangat menarik dapat membuat kuliahnya hidup. Menonton televisi dan menyetir mobil jarak jauh juga problematis baginya.

Ann melaporkan bahwa ayahnya memiliki masalah serupa. Ayahnya baru baru ini didiagnosis narcolepsy dan sekarang sedang mendapat bantuan di sebuah klinik. Ann dan saudara laki lakinya pernah diberi resep R****** (obat stimulan) sekitar empat tahun yang lalu. Tetapi obat itu sedikit efektif dalam membuatnya dapat terus terjaga sepanjang hari.

Ia mengatakan bahwa obat itu membantunya mengurangi serangan tidur tetapi tidak mengeliminasinya secara total.

*Narcolepsy : Gangguan tidur yang melibatkan serangan tidur yang tiba-tiba dan tak dapat ditolak.

Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.

Ingin mudah tidur? KLIK > https://servo.clinic/alamat/