Orang orang Amerika yang giat mengikuti perkembangan olah raga renang menaruh harapan besar pada Matt Biondi, seorang anggota tim Olimpiade Amerika Serikat tahun 1988.

Beberapa komentator olah raga menyanjung nyanjung Biondi sebagai calon yang menandingi keberhasilan Mark Spitz tahun 1972 untuk merebut tujuh medali emas. Tetapi Biondi hanya meraih tempat ketiga yang menyakitkan dalam nomor pertamanya, yaitu gaya bebas 200 meter.

Dalam nomor berikutnya, gaya kupu kupu 100 meter, Biondi dikalahkan oleh perenang lain yang meraih medali emas karena berusaha lebih keras pada satu meter terakhir.

Para komentator olah raga menduga bahwa kekalahan kekalahan itu akan mematahkan semangat Biondi dalam nomor nomor berikutnya. Tetapi, Biondi bangkit dari kekalahan dan merebut medali emas dalam kelima nomor berikutnya.

Salah seorang pengamat yang tidak terkejut akan kebangkitan Biondi adalah Martin Seligman, seorang ahli psikologi di University of Pennsylvania yang telah mengetes Biondi untuk masalah optimisme setahun sebelumnya.

Dalam sebuah percobaan yang dilakukan bersama Seligman-dalam suatu nomor yang dikhususkan untuk melihat penampilan terbaik Biondi-pelatih renangnya memberitahu Biondi catatan waktu yang lebih buruk daripada yang sesungguhnya dicapai Biondi. Kendati umpan baliknya mengecewakan, ketika Biondi diminta beristirahat dan mencoba lagi, penampilannya-yang sesungguhnya sudah sangat bagus-bahkan lebih bagus lagi.

Tetapi ketika anggota anggota tim lainnya yang diberi catatan waktu buruk tapi palsu-dan angka tes mereka memperlihatkan bahwa mereka orang yang pesimis-mencoba lagi, catatan waktu mereka justru lebih buruk pada kali kedua.

Sumber : Martin Seligman, Learned Optimism, 1991.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/