Tehnik Bertengkar Suami Istri ?

Salah satu metode untuk mendengarkan perasaan secara efektif yang disebut “pencerminan” lazim digunakan dalam terapi perkawinan.

Bila suami atau istri mengeluh, pihak lain mengulangi keluhan itu dengan kata katanya sendiri, sambil berusaha untuk menangkap bukan saja gagasannya, melainkan juga perasaan yang menyertainya. Pihak yang melakukan pencerminan mengecek dari pihak lainnya untuk memastikan bahwa perumusan kembali itu tepat pada sasaran, dan bila tidak mencoba lagi sampai benar-tampaknya sederhana namun pelaksanaannya sangat sulit (Harville Hendrix).

Bila pencerminan dilakukan dengan tepat, maka bukan saja pasangan akan merasa dipahami, melainkan juga akan diperoleh perasaan tambahan bahwa mereka setala secara emosional.

Seni berbicara tanpa bersikap defensif bagi pasangan suami istri berpusat pada sekitar menjaga apa yang dikeluhkan tetap berupa keluhan, bukannya meningkat menjadi serangan pribadi.

Ahli psikologi Haim Ginott, tokoh terkemuka dalam program komunikasi efektif, menyarankan bahwa rumus terbaik untuk mengeluh adalah “XYZ”. “Kalau kamu melakukan X, hal itu membuatku merasa Y, dan aku sebenarnya lebih suka kalau kamu melakukan Z ?” Contohnya : “Ketika kamu tidak meneleponku untuk memberitahu bahwa kamu akan terlambat untuk janji makan malam kita, aku merasa tidak dihargai dan marah. Aku sebenarnya berharap kamu mau memberitahu aku bahwa kamu akan terlambat” bukannya “Kamu sama sekali tidak memikirkan orang lain, kamu bajingan egois”.

Komunikasi terbuka tidak menggertak, mengancam atau mengumpat. Komunikasi terbuka tidak pula membiarkan salah satu bentuk bentuk pertahanan yang tidak terhitung itu-berdalih, mengelakkan tanggung jawab, membalas dengan mengkritik dan semacamnya.

Salah satu cara ampuh untuk meredam pertengkaran adalah membiarkan pasangan Anda mengetahui bahwa Anda dapat melihat hal hal dari sudut pandang pasangan Anda dan bahwa sudut pandang ini barangkali sah, sekalipun Anda tidak setuju dengannya.

Cara lainnya adalah memikul tanggung jawab atau bahkan minta maaf seandainya Anda melihat bahwa Anda berada di pihak yang salah. Sekurang kurangnya, pengecekan silang setidak tidaknya memuat pesan bahwa Anda mendengarkan dan mau menerima emosi yang diungkapkan, meskipun Anda tidak sepakat dengan alasannya :”Aku paham kalau kamu marah.”

Sumber : Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s