1. Biarkan ia tahu keprihatinan keprihatinan Anda. Jangan bertele tele. Katakan perilaku apa tepatnya yang merisaukan Anda dan apa sebabnya.
2. Pastikan bahwa keperihatinan Anda itu didukung oleh fakta fakta. Bersiaplah untuk mengatakan kepadanya tentang apa yang sudah Anda ketahui dan bagaimana Anda bisa tahu.
3. Tetap fokus pada permasalahan yang sedang dihadapi. Jangan biarkan diri Anda teralihkan perhatiannya dan berlarut larut pada kesedihan di masa lalu.
4. Beri anak remaja Anda kesempatan untuk memberikan penjelasan atas tindakannya.
5. Setelah Anda mendengarkan dengan penuh perhatian, pertanyakanlah kebenaran penjelasannya. Jika memang masuk akal, katakan kepadanya bahwa Anda akan mempertimbangkannya tetapi masih tetap curiga. Jika penjelasannya tidak masuk akal, jangan perdebatkan itu. Katakan kepadanya bahwa berdasarkan penjelasannya, Anda berasumsi bahwa ia bersalah.
6. Jika Anda terlalu marah sehingga tidak dapat berpikir jernih, jangan berlakukan konsekuensi di tempat. Ungkapkan perasaan Anda secara langsung, tetapi biarkan ia tahu bahwa Anda akan mempertimbangkan lebih lanjut masalah itu.
7. Pastikan Anda membahas kembali masalah itu setelah anda punya waktu untuk mempertimbangkannya.
8. Pertimbangkan bertanya pada anak remaja Anda apa yang menurutnya harus Anda lakukan mengenai situasi itu. Kadang kadang jawaban anak remaja Anda akan mengejutkan Anda.

Sumber : Bagaimana Cara Membuat Anak Remaja Anda Terhindar dari Masalah dan Apa yang Harus Anda Lakukan Saat Usaha itu Gagal, Dr. Neil I. Bernstein, 2006.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/