Pengejawantahan dari swa hipnotis tersembunyi dalam fenomena mencintai atau jatuh cinta. Bukti tentang kesaling hubungan antara hipnotis dan cinta dikemukakan dalam observasi Dr. Bernard Hollander :*

Salah satu contoh terbaik dari efek sugesti terhadap sejauh mana ia menjadi sebuah obsesi adalah efek sugesti dari orang yang sedang jatuh cinta. Ia sama kuatnya dengan hipnotisme, baik dalam efek mental maupun jasmani.

Laki laki atau perempuan yang memunculkan kondisi pikiran semacam ini menggunakan keterpesonaan yang kuat terhadap subjek yang mengakibatkan “kebutaan” penuh terhadap ketertarikan ketertarikan pada orang lain dan terhadap kekurangan kekurangan mental maupun fisik dari objek pemujaan tersebut.

Laki laki yang sedang jatuh cinta kadang kadang mengubah pelbagai kebiasaannya seumur hidup, berpisah dengan teman temannya, memecat pelayannya yang paling setia, meruntuhkan diri mereka secara finansial, berhenti menjadi anggota klub dan berhenti merokok dan bahkan mungkin mengubah politik atau agamanya.

Bersamaan dengan perubahan perubahan mental ini terdapat gejala gejala fisik tertentu. Dalam kehadiran objek yang sangat dicintai ada sedikit kelesuan meliputi kerangka tersebut; pernapasan menjadi tersengal; darah mengalir deras ke kepala yang menyebabkan gelora tertentu pada raut wajah. Berbarengan dengan ini terdapat kebingungan pikiran dan bahasa yang amat sangat, utamanya dalam diri anak anak muda dan ketika sangat akut mungkin akan menyebabkan hilangnya nafsu makan dan insomnia.

Selalu terjadi disposisi terhadap debaran jantung yang keras dan sensasi pada waktu waktu tertentu seolah olah jantung telah dinaikkan ke atas menuju pangkal tenggorokan. Orang orang yang sedang jatuh cinta menjadi sangat sensitif terhadap perasaan masing masing. Ketidak acuhan kecil atau ucapan salam yang kurang hangat dibandingkan biasanya akan menyebabkan agitasi, ketakutan dan penderitaan serius yang berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.

Mereka jadi suka murung dan menghindari masyarakat. Jika pengabaian itu berlanjut mereka menjadi pucat dan kurus, pemikiran pemikiran mengerikan untuk menghancurkan diri sendiri mungkin akan muncul dan kadang kadang impuls impuls untuk melakukan bunuh diri pada saat melihat adanya seorang pesaing sering kali terjadi.

Di sisi lain, sebuah kontak tangan dan lebih lebih kontak bibir atau pipi meskipun tindakan itu hanya yang kedua, mungkin membangkitkan perasaan perasaan tersanjung dan kebahagiaan yang berlangsung lama. Tidak ada seorang pelaku hipnotis yang dapat menghasilkan hasil hasil sedemikan kompleks dalam satu waktu seperti yang nyata nyata terjadi pada seseorang yang “jatuh cinta”.

* Bernard Holander. M.D., Methods and Use of Hypnoss & Selfypnosis, Hollywood, 1957

Sumber : Hipnotis, Frank S. Caprio, M.D., 2007.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/