Bermimpi adalah persepsi dari gambar sensorik dan suara secara berurutan selama tidur, persepsi pemimpi biasanya lebih sebagai orang yang terlibat langsung daripada sebagai seorang pengamat. Bermimpi dirangsang oleh pons dan sebagian besar terjadi selama fase tidur REM.
Banyak orang yang telah mengajukan hipotesis tentang fungsi bermimpi. Sigmund Freud berdalil bahwa mimpi merupakan ungkapan simbolik dari keinginan yang tidak sampai yang telah diserahkan ke pikiran bawah sadar, dan ia menggunakan penafsiran mimpi dalam bentuk psikoanalisis untuk mengungkapkan keinginan-keinginan ini. Lihat Freud: The Interpretation of Dreams.
Karya Freud menyangkut peran psikologis mimpi, yang jelas tidak mengecualikan peran fisiologis apapun, yang mungkin mereka miliki. Oleh karena itu hal ini tidak mengesampingkan peningkatan ketertarikan modern dalam pengorganisasian dan konsolidasi dari memori dan pengalaman terbaru. Penelitian terbaru mengklaim bahwa tidur memiliki peran keseluruhan dalam konsolidasi dan organisasi dari koneksi sinaptik yang terbentuk selama proses pembelajaran dan pengalaman.
Teori sintesis aktivasi John Allan Hobson dan Robert McCarley’s mengusulkan bahwa mimpi disebabkan oleh penembakan acak neuron di korteks serebral selama periode REM. Kemudian menurut teori ini, otak-depan menciptakan sebuah cerita dalam usaha mendamaikan dan memahami informasi sensorik yang tidak masuk akal yang disajikan untuk itu; oleh karena itu, banyak mimpi bersifat aneh. [47]
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sleep
Ingin bebas insomnia ? Klik > https://atomic-temporary-10061447.wpcomstaging.com/kesaksian-susah-tidur/