Jika dibandingkan, lebih beruntung mana, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan seperti gugup, fobia, serangan panik, insomnia dsb. dengan seseorang yang mengalami kecanduan seperti kecanduan rokok, kecanduan belanja, kecanduan judi, kecanduan seks dsb. ?
Maka yang lebih beruntung adalah seseorang yang “menyadari” dirinya sedang mengidap “racun” emosi berupa kecemasan dan “menyadari” dirinya sedang “lari” dari masalah dengan terus menerus mengkonsumsi “madu beracun”.
Yang membedakannya adalah, para pencemas berpeluang lebih besar, meminta bantuan profesional pada kesempatan pertama, dibanding para pecandu, karena mereka mengira telah menemukan solusi yang tepat atas persoalan dirinya, padahal “solusinya palsu”.
Itu sebabnya kebanyakan perokok, baru berhenti merokok setelah divonis kanker oleh dokter, para penjudi baru berhenti berjudi setelah hartanya habis, para pengguna narkoba baru berhenti setelah terkena HIV/AIDS.
Hanya Anda yang sungguh sungguh ingin berubah yang dapat berubah dan “percaya” bahwa lari dari masalah (dengan mengkonsumsi benda benda “laknat” ataupun kebiasaan buruk), tidak menyelesaikan masalah apapun.
Atau biarkan diri Anda sampai benar benar “capek” terlebih dahulu, baru fikirkan kemungkinan untuk berubah.
Ingin bebas serangan panik ? KLIK > https://atomic-temporary-10061447.wpcomstaging.com/kesaksian/