“Ma’af, ma’af …….. ma’af saja tidak cukup, apalagi “hare gene”, ma’af murah banget !” Demikian kekesalan yang diungkapkan secara lucu oleh seorang ABG pada kekasihnya.
Ha ha ha….. tiba tiba saya jadi jadi teringat istilah Haji ” Tomat”, saat saya masih remaja, yang menggambarkan sindiran pada para pecundang yang saat pergi haji, tobat namun setelah pulang, kumat.
Kata “ma’af” kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain serta “tobat” kepada Allah Swt. bukanlah sekedar kata tambahan dalam sebuah kalimat, melainkan sebuah ekspresi kejujuran dari perasaan seseorang yang paling dalam.
Memberi ataupun meminta ma’af, entah itu pada diri sendiri, pada orang lain, ataupun mohon ampun kepada Allah Swt. tanpa disertai ketulusan dan kesungguhan untuk berubah, hanya menjadikan kata “ma’af ” atau “tobat” sebagai sebuah kata tanpa makna, kalau tidak dapat disebut “murahan”.
Itu sebabnya, kata ma’af atau tobat serta perubahan perilaku merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Jadi, bukti’in ma’afnya !
Ingin cepat berubah ? KLIK > https://atomic-temporary-10061447.wpcomstaging.com/kesaksian/