Dari sudut pandang pelaku pernikahan beda agama, umumnya mengatas-namakan cinta atau sudah terlanjur saling sayang menyayangi sebagai pembelaan diri, meskipun dari sudut pandang agama khususnya Islam hukumnya haram.

Lalu kenapa tetap ada yang nekat melakukan pernikahan beda agama?

Hal tersebut tidak lepas dari bagaimana masing masing pihak melihat Tuhan sebuah tujuan pernikahan atau cuma sebagai sebuah ‘alat’ untuk melegalisasi pernikahan itu sendiri.

Jika Tuhan oleh masing masing pihak dipandang sebagai “tujuan” kehidupan, maka kedua belah pihak akan dengan sukarela melakukan semua perintah Tuhan, termasuk menjauhi semua larangan larangan Nya yaitu tidak melakukan pernikahan beda agama.

Konsekwensinya, mereka sudah harus menyelesaikan masalah perbedaan agama, jauh sebelum pernikahan dilakukan dan salah satu pihak harus bersedia berpindah keyakinan agar saat prosesi pernikahan berlangsung hanya dengan satu agama.

Menurut hemat kami, keputusan untuk tetap bertahan dengan keyakinan masing masing hanyalah menunda masalah dan dikemudian hari berpotensi menjadi bom waktu yang siap meledak, apalagi jika ybs. telah memiliki buah hati yang beresiko mengalami kebingungan identitas.

Sebelum semuanya terlambat, silakan KLIK > https://servo.clinic/alamat/