Dalam merespon stimulasi dari luar, menurut ilmu NLP (Neuro Linguistic Programming) dikenal dua macam mekanisme respon yaitu mekanisme mengejar (yang diinginkan) dan menghindar (yang tidak diinginkan). Dua mekanisme respon tersebut dapat di sederhanakan menjadi 4 kelompok yaitu :
- Tidak diinginkan tetapi tidak dimiliki
- Tidak diinginkan tetapi dimiliki
- Diinginkan tetapi tidak dimiliki
- dan Diinginkan tetapi dimiliki
Khusus pada kelompok dua, misal : Tidak punya pekerjaan (Tidak diinginkan tetapi dimiliki). Maka yang bersangkutan harus bersedia merubahnya ke bentuk kelompok tiga yaitu menginginkan pekerjaan (diinginkan tetapi tidak dimiliki). Dengan menetapkan “pekerjaan” sebagai sesuatu yang diinginkan, maka ybs. telah menjadikan hal tersebut sebagai “sasaran mental” yang akan dicapai.
Merujuk kepada metode Timur, sebetulnya ke empat model tadi sudah kita kenal dalam kehidupan sehari hari, hanya saja masih kita lakukan tanpa sadar, sehingga metode tsb. belum kita manfaatkan secara maksimal.
Sebagai contoh pada kelompok pertama “tidak dinginkan tetapi tidak dimiliki”, dalam kehidupan sehari hari dikenal sebagai “musibah” dan mekanisme respon otomatis yang sesuai adalah “Ikhlas”.
Sedang pada kelompok ke empat “diinginkan dan dimiliki”, dalam kehidupan sehari hari kita kenal sebagai “anugerah” dan mekanisme respon otomatis yang sesuai adalah “bersyukur”.
Sedang kelompok ke dua, dalam kehidupan sehari hari dikenal sebagai “cobaan” (tidak diinginkan tetapi dimiliki) dan perlu kita rubah menjadi kelompok ketiga yaitu “ihtiar” (diinginkan tetapi belum dimiliki).
Jadi …. bersyukurlah karena Agama sesungguhnya telah memberikan “mekanisme pemecahan masalah” dalam kehidupan kita sehari hari.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/