Apakah saat ini anak Anda berusia diantara 11-14 tahun ?
Pernahkah Anda menanyakannya kepada Ananda, bagaimana dengan kondisi emosi mereka ? Apakah mereka sering merasa cemas, sering berpikir yang tidak tidak (berpikir jangan jangan) dan sering bermimpi buruk ?
Hasil survey awal terhadap remaja DKI dan 9 kota besar lainnya menemukan :”Indikasi perilaku remaja bermasalah sudah muncul pada remaja awal.” Demikian kata psikolog Drs. Psi. Doddy Haryadi PhD pada Seminar Gangguan dan Perilaku pada Anak dan Remaja yang diselenggarakan oleh Federasi Kesehatan Mental Indonesia (FEKMI).
47,7 persen remaja sering merasa cemas, 84 persen merasakan kecemasan berulang dan 70,3 persen sering berpikir yang tidak tidak.
Menurut psikolog Tisna Chandra 79 persen remaja mencemaskan penampilan. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh pencitraan seperti iklan model rambut, pakaian, kosmetik dsb. sehingga memunculkan obsesi remaja ingin tampil trendi. Akibat kecemasan tsb. 13,1 persen menggunakan obat penenang.
Data tersebut menunjukkan betapa Ananda tercinta “tidak dapat” melalui proses transisi masa anak ke remaja seperti transisi emosi, moralitas, pendidikan, seksualitas ataupun komunikasi dalam keluarga dengan baik. Mereka tidak tau “cara” mengendalikan emosi / dirinya, tidak tau “cara” menghadapi masalah dengan benar.
Itu sebabnya pengetahuan tentang “bagaimana”mengelola sikap dan menghadapi masalah pada remaja menjadi penting dan perlu dikenalkan sejak dini (baca : kecerdasan sikap / kecerdasan emosi).
Bagaimana jika anak remaja telah terlanjur bermasalah ?
Rangkul mereka (jangan musuhi mereka) karena mereka adalah “korban” dari cara “salah” kita, sekolah dan lingkungan mendidik mereka.
Bantu mereka menemukan “jati dirinya” dengan ataupun tanpa bantuan profesional.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/