Mungkin kita pernah mendengar kalimat :”Curiga sih kagak…. tapi waspada jalan terus.”
Sepintas tidak mudah membedakan antara sikap curiga dan sikap waspada tetapi sesungguhnya dua hal tersebut sama sekali berbeda.
Sikap curiga menjadikan orang lain sebagai sasaran penilaian “negatif” kita sementara sikap waspada menjadikan diri sendiri sebagai sasaran kendali.
Sikap curiga menjadikan orang lain sebagai “tumpuan” kesalahan (padahal kita yang tidak berani menanggung resiko) sebaliknya sikap waspada menjadikan diri sendiri sebagai pengambil resiko (resiko dari sebuah keputusan telah diperhitungkan sejak awal).
Sikap curiga berusaha meramal “hasil negatif” yang akan terjadi padahal cara berfikir orang lain termasuk diluar zona kendali sedang sikap waspada hanya mengendalikan variabel yang dalam zona kendali sedang hasil merupakan “buah” dari rencana (resiko).
Sikap curiga berpusat pada masa lalu misal trauma dibohongi, trauma ditipu dsb. sedang sikap waspada berpusat pada masa datang misal bagaimana agar pencapaian hasil sesuai dengan yang direncanakan dan dengan resiko yang semakin kecil dibanding sebelumnya.
Sikap curiga dimulai dengan pertanyaan “Jangan jangan …….” misal : jangan jangan dia berniat jahat, jangan jangan dia akan selingkuh lagi, jangan jangan dia mencuri lagi, dsb. sedang sikap waspada dimulai dengan pertanyaan “Seandainya …….” misal : seandainya dia berbohong maka hal yang harus saya antisipasi adalah ………, seandainya dia tidak bayar utang maka syarat yang harus saya tetapkan dimuka adalah ………
Timbulnya sikap curiga biasanya disebabkan oleh cara “salah” dalam men-sikapi peristiwa sebelumnya sedang sikap waspada diperlukan untuk semakin meningkatkan kualitas pencapaian berikutnya.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/
keren pak, artikelnya…mo coba berubah ah
Thank’s !