Gangguan Kepribadian Skizotipal adalah gangguan kepribadian ganjil atau eksentrik yang melibatkan pola defisit antar perseorangan yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman akut dengan hubungan dekat dan berkurangnya kapasitas untuk menjalin hubungan dekat dan bias kognitif atau persepsi.
Ciri ciri gangguan kepribadian Skizotipal meliputi :
- Pola defisit sosial dan interpersonal yang sangat kuat, ditandai oleh perasaan tidak nyaman akut dengan hubungan dekat, bias kognitif atau persepsi dan perilaku yang eksentrik, mulai muncul pada masa dewasa awal
- Menterjemahkan secara tidak tepat bahwa penyebab kejadian dan kejadian kejadian eksternal memiliki makna tertentu atau ketidak laziman spesifik bagi orang tersebut
- Keyakinan yang ganjil atau magical thingking yang mempengaruhi perilakunya dan tidak konsisten dengan norma norma budaya
Penderita Gangguan Kepribadian Skizotipal biasanya terisolasi secara sosial seperti penderita gangguan kepribadian skizoid. Selain itu mereka berperilaku dengan cara yang tidak lazim bagi kebanyakan orang (Siever, Bernstein dan Silverman, 1995). Mereka cenderung curiga dan memiliki keyakinan keyakinan yang aneh (Kotsaftis dan Neale, 1993).
Orang orang dengan Gangguan Kepribadian Skizotipal seringkali dianggap ganjil atau aneh karena cara mereka berhubungan dengan orang lain, karena cara berpikir dan perilakunya dan bahkan cara berpakaiannya.
Mereka yang menderita gangguan kepribadian skizotipal cenderung curiga dan memiliki pikiran pikiran paranoid, memiliki ekspresi emosi yang terbatas dan mungkin berpakaian atau berperilaku dengan cara yang tidak lazim seperti berpakaian berlapis lapis atau mengomel sendiri.
Mereka memiliki ideas of reference yang berarti mereka berpikir bahwa kejadian kejadian yang tidak signifikan baginya berhubungan langsung dengan dirinya. Sebagai contoh, mereka mungkin percaya bahwa semua orang yang ada dalam bus kota yang berseliweran sedang membicarakan dirinya, padahal pada saat yang sama mereka mungkin juga tahu bahwa hal itu tidak mungkin. Berbeda dengan penderita skizofrenia juga memiliki ideas of reference tetapi biasanya tidak mampu menguji realitas atau melihat ketidaklogisan idenya.
Individu individu dengan gangguan kepribadian skizotipal juga memiliki keyakinan keyakinan yang ganjil atau memiliki magical thinking dengan percaya misalnya bahwa dirinya adalah cenayang atau dapat berkomunikasi lewat telepati. Selain itu, mereka melaporkan tentang pengalaman pengalaman perseptual yang tidak lazim, termasuk ilusi seperti merasa ada orang lain di kamarnya.
Penelitian perspektif terhadap anak anak yang kelak mengembangkan gangguan kepribadian skizotipal menemukan bahwa mereka cenderung pasif, tidak mau melibatkan diri dan terlalu sensitif terhadap kritik (Olin dan kawan kawan, 1997).
Mereka juga mengalami bias persepsi seperti pada orang orang skizofrenik. Meskipun demikian, hanya sedikit di antara penderita gangguan kepribadian skizotipal yang mengembangkan skizofrenia (Wolf, Townshed, McGuiere dan Weeks, 1991).
Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/