Fetisisme (fetishism) adalah dorongan fantasi dan perilaku yang merangsang secara seksual yang melibatkan penggunaan benda benda tak hidup dan tak lazim yang mengakibatkan distres atau hambatan dalam fungsi kehidupan dan keadaan ini berlangsung lama dan berulang kali terjadi.
Pada fetisisme, orang tertarik secara seksual pada objek objek tidak hidup. Jenis objek fetisisme hampir sama banyaknya dengan tipe fetish (benda yang dipuja), meskipun pakaian dalam dan sepatu perempuan adalah objek objek yang paling populer.
Ciri ciri Fetisisme menurut DSM-IV-TR meliputi :
- Selama paling tidak 6 bulan, fantasi, dorongan dan perilaku yang merangsang secara seksual yang melibatkan penggunaan objek objek tak hidup yang muncul berulang kali dan secara intens.
- Fantasi, dorongan atau perilaku seksual mengakibatkan distres atau hambatan yang signifikan dalam fungsi hidup sehari hari
- Objek fetis tidak terbatas pada benda benda khusus untuk cross dressing (mengenakan pakaian lawan jenis) seperti pada fetisisme transvestik atau alat alat yang dirancang untuk stimulasi genital, misalnya vibrator.
Rangsangan fetisistik berhubungan dengan dua golongan objek atau aktifitas yang berbeda yaitu (1) benda mati atau (2) sumber stimulasi taktil tertentu misalnya karet, terutama pakaian yang terbuat dari karet. Plastik hitam mengkilat juga digunakan sebagai objek (Bancroft, 1989; Junginger, 1997). Sebagian besar atau bahkan mungkin seluruh fantasi, dorongan dan nafsu seksual orang itu difokuskan pada objek tersebut.
Golongan objek ketiga yang menjadi sumber ketertarikan (yang kadang disebut partialisme) adalah bagian tubuh tertentu, misalnya telapak kaki, pantat atau rambut tetapi ketertarikan ini secara teknis tidak lagi diklasifikasikan sebagai fetish karena sering sulit dibedakan dengan pola pola rangsangan yang lebih normal.
Fetisisme Transvestik adalah gangguan dan penyimpangan seksual dimana individu, biasanya laki laki, terangsang secara seksual atau mengalami kepuasan dengan mengenakan pakaian yang biasa dikenakan lawan jenisnya.
Bukan tidak lazim bagi laki laki yang memiliki kecenderungan kuat untuk senang mengenakan pakaian perempuan yang mengkompensasikannya dengan bergabung dengan organisasi organisasi macho. Sebagian pasien cross dressing pernah bergabung dengan organisasi organisasi paramiliter. Sekalipun demikian kebanyakan penderita gangguan ini tampaknya tidak memperlihatkan perilaku kompensatoris semacam ini.
Menariknya, para istri dan banyak laki laki yang melakukan cross dressing dapat menerima perilaku suaminya dan bahkan bersikap mendukung bila hal itu dilakukan secara pribadi diantara mereka. Docter dan Prince (1997) melaporkan bahwa 60% dari lebih dari 1.000 kasus fetisisme transvestik pada saat di survei adalah laki laki menikah.
Penelitian menunjukkan bahwa dalam banyak hal fetisisme transvestik tidak dapat dibedakan dengan fetisisme terhadap objek objek lain (Freund, Seto dan Kuban, 1996).
Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.
Ingin bebas fetisme? KLIK > https://servo.clinic/alamat/
slmt malam..saya punya kenalan..dan baru-baru ini di ketahui bahwa dia mengidap fetisisme (based on info yg saya dapatkan ) karena tertangkap kamera cctv..dia ny suka ngambil Bra tetangga, hingga berani masuk ke kamar pada saat tetangga tersebut tidak ada d rumah..
yang mau saya tanyakan adalah.. cara agar ybs bisa mengatasi/ mengobati hal tsb, karena ybs juga sudah menyadari perbuatan nya salah, dan ingin berubah..adakah info lain ttg kelainan tsb? mohon sharing..thx…
Sejauh motif berubah benar benar datang dari dalam diri ybs, seorang fetish masih mungkin dipulihkan. Salah satu tandanya adalah sikap proaktif dari diri ybs. dalam meminta bantuan profesional.
Namun jika motif berubah, lebih karena tidak enak dengan orang lain misal orang tua, sahabat atau pihak berwenang, maka kemungkinan gagal sangat besar, bahkan sebuah terapi dapat menjadi suatu tindakan yang kontraproduktif karena dapat menjadi alasan pembenaran bahwa ybs memang tidak mungkin berubah.
Mengapa demikian ?
Walau secara lisan ybs. sudah mengatakan ingin berubah, namun tidak ada jaminan dirinya benar benar ingin berubah, karena ketakutan paling besar dari seorang fetish adalah takut kehilangan rasa nyaman / kenikmatan akibat perilaku tsb.
Padahal melalui terapi, rasa nyaman tersebut sama sekali tidak dihilangkan, melainkan hanya digantikan dengan rasa nyaman lain yang lebih produktif dan positif (baca : tidak beresiko secara hukum, sosial ataupun moral), namun dengan kualitas kenikmatan yang lebih baik, sehingga perilaku seksualnya kembali sehat.
Klo gw suka onani pakai seragam sekolah lama gw dulu, dan gw biarin tuh seragam nggak pernah gw cuci, sampai bau keringat (kan onani pasti keringatan kann..) dan gw tertarik ngelihat cewek smp-sma yang pake seragam putih-biru, putih-abu, badge osis. Ada yang punya kesukaan sama gw ga?
Dan saya ingin banget dipulihkan, bagaimana cara menyembuhkannya ?
Sebaiknya diterapi !
Terima kasih yang bisa membikin ini website para ahli2, ini yang sudah lama saya cari2, karna rasa benci saya terhadap kelainan ini sudah mengakibatkan saya membenci dirisendiri, mohon penjelasan lebih lanjut
Silahkan hubungi SERVO Clinic di http://servoclinic.com/alamat/.
Terima kasih.
wah info ini yang saya cari… saya bahkan lebih parah, saya punya kebiasaaan jika malam hari ga bisa tidur, yaitu masuk ke kamar kakak perempuan saya, dan mencoba pakaian2 wanitanya dari pakaian dalam, sampai pakaian feminim lainnya. tidak puas dengan itu, bahkan saya keluar rumah keliling kompleks rumah yg dalam kondisi sepi pada malam hari dengan mengenakan pakaian-pakaian wanita tsb, berikut dengan high heels pula. apa ada saran untuk apa yang saya alami ini??
Fetisisme sejatinya sama dengan “kecanduan” yaitu sama sama bergantung pada subjek tertentu yang dianggap dapat memberikan rasa nyaman.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menurunkan ketegangan akibat adanya kecemasan kronis yang tersembunyi.
Meskipun fetisisme dapat memberikan kelegaan sesaat, namun bersifat sementara dan semu.
Untuk ini dengan ataupun tanpa bantuan profesional, sebaiknya “duri emosi” yang menjadi penyebab kecemasan dicabut, karena dapat mengganggu kehidupan sosial Anda.
Slmt sore,sy seorang istri dr pndrita transvestic fetisisme,sy mnkh 2008.suami sy mengakui kl dia mmpunyai gangguan seks,smnjk ank sy lahir di th 2009,smnjk itu sy sll brusha mnerima keadaan suami sy.dr mulai memakai cln dlm,smpai kebaya,lipstk,high heels sy dsb.tp entah knpa akhir2 ini sy sdh mulai tertekan,jenuh dg perilaku suami sy,bahkan crem wjh,lotion,scrup sy pun jg bt suami sy,bkn bt sy.sy bnr2 bingung hrus berbuat spt apa,sy ingin dia sembuh.tp tnpa mmbuat dia kecewa sm sy.dia ingin skli sy mensuportnya kl2 seandainya. Dia jd prmpuan bneran.tp sy jls mgtkn sy nggak bs,diapun jg tdk marah,tp hy diam.nah sy takut dia akn berbuat aneh2′..’.gmn caranya spy suami sy bs sembuh.T_T.trims
Perasaan tertekan ibu terhadap perilaku seksual suami, merupakan hal yang wajar karena sangat berpengaruh pada kesehatan emosional anak, apalagi jika ybs. memutuskan untuk berubah total, hal ini sudah pasti mengganggu kehidupan sosial ibu dan anak.
Untuk ini ibu harus secara tegas menyampaikan apa yang ibu inginkan dari perilaku seksual suami, sehingga suami berpikir ulang untuk menyempurnakan perilaku seksualnya sesuai gender. Tehnik terapi saat ini telah memungkinkan perilaku seksual dipulihkan, dengan syarat keinginan berubah harus datang dari dalam diri ybs.
Namun jika ybs. sama sekali tidak bersedia berubah dan justru berharap lingkungan yang mendukung keinginan dirinya menjadi perempuan, maka hampir dipastikan ybs. tidak akan berubah, bahkan sekalipun meminta bantuan profesional.
Pak, apakah kelainan transvestic fetishism ini berbahaya jika tidak disembuhkan? Saya punya kenalan yg punya gejala kelainan ini, dia senang memakai pakaian wanita terutama yang terbuat dari bahan satin. Namun, selebihnya dia seperti lelaki normal, tetap pacaran sama cewe, rajin fitnes utk membentuk tubuhnya, dan hobinya pun cowo banget. Saya pernah bertanya kenapa suka dengan baju cewe, lalu dia bilang cuma untuk kepuasan seksual karna belum menikah..
Secara fisik, Fetishism tidak beresiko apapun, karena hanya merupakan variasi dari fantasi seksual seseorang, namun secara sosial dapat berresiko, terutama jika pasangan tidak dapat menerima “perilaku” tersebut.
Secara ilmiah, apakah ada pengaruh antara bahan pakaian terhadap dorongan seksual? Misalnya seseorang yg hasrat seksualnya naik jika melihat bahan pakaian yg mengkilap seperti satin, lateks, ato spandex
Dalam istilah hipnoterapi/NLP, hal tersebut disebut sebagai “anchor” yaitu reaksi spontan berupa rasa cemas, panik, takut, marah, birahi, dsb., yang muncul akibat stimulus tertentu, biasanya berhubungan dengan pengalaman tertentu seperti warna, suara, aroma, sentuhan dsb.
apakah orang yang mengalami fetisisme juga melakukan hubungan seks?
Iya, karena fetish dapat dijadikan “kendaraan” untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi.