Gangguan Penggunaan Amfetamin ?

Dari semua obat psikoaktif yang digunakan di Amerika Serikat, obat yang paling banyak dikonsumsi adalah stimulan.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kafein (dalam kopi, cokelat dan banyak jenis minuman ringan), nikotin (dalam produk produk tembakau seperti rokok), amfetamin dan kokain.

Berlawanan dengan obat obatan depresan, stimulan-sesuai namanya-membuat Anda lebih bugar dan berenergi.

Gangguan penggunaan Amfetamin adalah masalah psikologis, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan amfetamin.

Ciri ciri Gangguan Intoksikasi Amfetamin menurut DSM-IV-TR meliputi :

  • Perilaku tidak semestinya atau perubahan psikologis yang signifikan misalnya, euforia, hypervigilance (kewaspadaan yang berlebihan), penilaian yang terhambat, fungsi yang terhambat, selama atau tidak lama setelah menggunakan amfetamin.
  • Terdapat dua atau lebih dari tanda tanda berikut ini : detak jantung yang meningkat atau berkurang, dilatasi (pembesaran) pupil, mual, berat badan turun secara signifikan, agitasi atau perlambatan psikomotorik, kelemahan otot, kebingungan, kejang kejang atau koma.

Pada dosis rendah, amfetamin dapat menginduksi perasaan girang dan giat serta dapat mengurangi kelelahan. Anda secara harfiah merasa up (naik keatas). Tetapi setelah periode elevasi, Anda kembali turun dan crash (jatuh), merasa depresi atau lelah. Dalam kuantitas yang cukup, stimulan dapat menimbulkan gangguan penggunaan afetamin (amphetamine use disorders).

Obat ini pada awalnya diresepkan untuk mengontrol berat badannya. Para pengemudi long haul truck, pilot dan sebagian mahasiswa yang berusaha begadang semalaman menggunakan amfetamin untuk mendapatkan energi ekstra dan agar tidak mengantuk. Amfetamin diresepkan untuk para penderita narcolepsy, gangguan tidur yang ditandai oleh perasaan mengantuk yang eksesif.

Kriteria diagnostik DSM-IV-TR untuk intoksikasi amfetamin termasuk gejala gejalah perilaku yang signifikan seperti euforia atau afeksi yang menumpul, perubahan dalam sosiabilitas, sensitivitas interpersonal, kecemasan, ketegangan, amarah, perilaku stereotipe, penilaian yang terhambat dan fungsi sosial atau pekerjaan yang terhambat.

Selain itu, gejala gejala fisiologis muncul selama atau tidak lama setelah amfetamin atau substansi substansi terkait dicerna dan dapat meliputi perubahan detak jantung atau tekanan darah, berkeringat atau menggigil kedinginan, mual atau muntah, kehilangan berat badan, kelemahan otot, depresi pernafasan, nyeri dada, kejang kejang atau koma.

Bahaya yang terkandung dalam penggunaan amfetamin dan stimulan lainnya adalah efek efek negatifnya. Intoksikasi berat atau overdosis dapat mengakibatkan halusinasi, panik, agitasi dan delusi paranoid (Mack dan kawan kawan, 2003). Toleransi terbangun dengan cepat, yang membuatnya dua kali lipat lebih berbahaya. Withdrawal substansi ini sering mengakibatkan apati, waktu tidur yang lebih panjang, iritabilitas dan depresi.

Sebuah amfetamin yang disebut methylene dioxymethamphetamine (MDMA) yang disintesiskan untuk pertama kalinya pada 1912 di Jerman, digunakan sebagai penekan nafsu makan (Grob dan Polan, 1997). Penggunaan rekreasional dari obat ini yang sekarang biasa disebut Ecstacy, melonjak tajam pada akhir 1980an. Setelah methamphetamine, MDMA adalah club drug yang paling sering menyeret orang keruang gawat darurat rumah sakit dan telah melampaui frekuensi penggunaan LSD (Substance Abuse and Mental Health Service Administration, 2003b).

Salah seorang penggunanya mendeskripsikan efek efeknya, sangat mirip dengan speed tetapi tanpa disertai kemunduran dan Anda merasa hangat dan trippy (ringan) seperti asam, tetapi tanpa kemungkinan mengalami freaked out (perilaku yang khas pada pemakai obat bius) berat (O Hagan, 1992, hlmn. 10).

Obat ini menimbulkan kecenderungan agresif yang nyata dan tetap tinggal dalam sistem hingga waktu yang lama, lebih lama dibanding kokain, yang membuatnya sangat berbahaya (Sten dan Ellinwood, 1993). Tetapi perasaan menyenangkan dalam jangka pendek yang ditimbulkan oleh amfetamin amfetamin baru ini membuat potensi penggunanya untuk menjadi tergantung kepadanya sangat tinggi, dengan resiko mengalami berbagai masalah jangka panjang yang lebih besar pula.

Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.

Ingin bebas kecanduan? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Catatan : Ruang lingkup pelayanan S.E.R.V.O® hanya pada tahap Pasca Detoksifikasi. Tujuan terapi adalah menghilangkan efek “sugesti” sehingga mencegah resiko kambuh kembali (relapse).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s