Ketidakcakapan Sosial ?

Ketidakcakapan sosial barangkali paling menyakitkan dan paling memberatkan apabila masalahnya menyangkut salah satu saat saat paling rawan dalam kehidupan seorang anak; berada di tepi suatu kelompok yang sedang bermain yang ingin diikutinya.

Ini adalah momen yang amat rawan, momen yang menunjukkan apakah seseorang disukai atau dibenci, diterima atau tidak, momen yang amat terlampau terbuka. Karena alasan itulah maka momen yang menentukan tadi telah menjadi pokok penelitian intensif oleh pakar pakar perkembangan anak, yang mengungkapkan perbedaan mencolok dalam strategi strategi pendekatan yang dilakukan oleh anak anak yang populer dan oleh anak anak yang terkucil dari pergaulan.

Temuan temuannya menjelaskan betapa pentingnya kecakapan sosial untuk mengamati, menafsirkan dan merespons isyarat isyarat antar pribadi dan emosional. Meskipun menyedihkan menyaksikan seorang anak mondar mandir di tepi lingkaran anak anak lain yang sedang bermain, ingin bergabung tetapi tidak dihiraukan, hal tersebut merupakan kesulitan yang lumrah terjadi.

Bahkan anak anak populer pun kadang kadang ditolak-sebuah studi terhadap anak kelas dua dan kelas tiga menemukan bahwa persentase anak anak yang paling disukai itu ditolak bila mereka mencoba untuk memasuki suatu kelompok yang sudah terlanjur bermain adalah sebesar 26 persen. Anak anak kecil sangat berterus terang bila menyangkut pendapat emosional yang muncul dalam penolakan penolakan semacam itu.

Karena takut diserang dengan kata kata “Kami benci kamu”, secara eksplisit maupun implisit, mudah dimengerti mengapa semua anak bersikap takut takut bila akan mendekati suatu kelompok. Kecemasan itu barangkali tidak jauh berbeda dengan kecemasan yang dirasakan oleh seorang dewasa di suatu pesta koktil bersama orang orang yang tidak dikenalnya; ia tidak akan mencoba coba masuk kesuatu kelompok yang tampaknya terdiri dari sahabat sahabat dekat yang sedang bercakap cakap dengan riang.

Karena momen di ambang suatu kelompok ini begitu berarti bagi seorang anak, maka momen itu, seperti dirumuskan oleh peneliti, “sangat tinggi nilai diagnostiknya, dengan cepat mengungkapkan perbedaan perbedaan dalam kematangan keterampilan sosial (Putallaz dan Wasserman).

Sumber : Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s