Telah banyak yang dipelajari mengenai bagaimana mengubah pola emosi.
Tetapi bagaimana mengubah respon kita yang bersifat bawaan genetik-bagaimana mengubah reaksi yang sudah menjadi kebiasaan seseorang yang secara kodrati misalnya sangat mudah marah atau amat pemalu ? Semua petunjuk emosional ini masuk kedalam kategori temperamen, bisikan perasaan yang menandai sikap dasar kita.
Temperamen dapat dirumuskan sebagai suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional kita. Hingga tahap tertentu, kita masing masing mempunyai kisaran emosi sendiri sendiri; temperamen merupakan bawaan sejak lahir, bagian dari undian genetik yang mempunyai kekuatan hebat dalam bentang kehidupan ini.
Setiap orang tua pernah menyaksikan ini: sejak lahir seorang anak bisa bersikap tenang dan tenteram atau sebaliknya, tak sabaran dan sulit diatur. Masalahnya adalah apakah setelan emosi yang telah ditentukan secara biologis semacam itu dapat diubah oleh pengalaman ? Apakah susunan biologis kita menentukan nasib emosi kita atau bahkan, bisakan seorang anak yang menurut bawaannya pemalu tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih percaya diri ?
Jawaban paling jelas terhadap pertanyaan ini berasal dari Jerome Kagan, ahli psikologi perkembangan yang terkemuka di Harvard University. (Jerome Kagan et al.). Kagan beranggapan bahwa sekurang kurangnya ada empat jenis temperamen-penakut, pemberani, periang dan pemurung-dan masing masing disebabkan oleh pola kegiatan otak yang berbeda beda.
Ada kemungkinan terdapat perbedaan tidak terbilang banyaknya dalam bakat temperamen, masing masing didasarkan pada perbedaan bawaan dalam jaringan sirkuit emosi, untuk setiap emosi tertentu, orang memiliki perbedaan dalam hal seberapa mudahnya emosi itu dipicu, berapa lama berlangsungnya, seberapa intens jadinya.
Karya Kagan memusatkan perhatian pada salah satu dari pola pola ini: dimensi temperamen dari pemberani hingga penakut.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/