Mudah dimengerti, mengapa anak anak yang lebih terampil secara emosional-meskipun menurut temperamennya pemalu-bisa secara spontan mengalahkan rasa takut mereka.
Karena lebih terampil dalam pergaulan, mereka jauh lebih besar kemungkinannya memiliki serangkaian pengalaman positif dengan anak anak lain. Bahkan bila mereka ragu ragu, misalnya, untuk berbicara dengan seorang teman main baru, sekali es itu mencair mereka mampu menjadi “bintang” dalam pergaulan.
Pengulangan sukses bergaul secara teratur semacam itu selama bertahun tahun secara wajar cenderung akan membuat si penakut menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri.
Langkah langkah maju ke arah menjadi anak pemberani ini membesarkan hati; langkah langkah itu menyiratkan bahwa bahkan pola pola emosi bawaan dapat diubah sampai tingkat tertentu. Seorang anak yang lahir ke dunia dengan sifat gampang ketakutan dapat belajar untuk menjadi lebih tenang, atau bahkan suka bergaul, bila berhadapan dengan keadaan yang asing.
Rasa takut-atau temperamen lain apapun-dapat merupakan bagian fakta biologis kehidupan emosional kita, tetapi tidak dengan sendirinya kita diatasi pada menu emosi tertentu oleh ciri ciri bawaan kita. Bahkan di dalam batas batas genetis pun ada serangkaian kemungkinan. Sebagaimana diamati oleh ahli genetika tingkah laku, gen gen saja tidaklah menentukan tingkah laku; lingkungan kita, terutama apa yang kita alami dan kita pelajari sewaktu tumbuh, menentukan bagaimana bakat temperamen akan mengungkapkan dirinya sendiri sewaktu kehidupan itu terbentang.
Kemampuan emosional kita bukanlah harga mati; dengan pelajaran yang tepat, kemampuan itu dapat diperbaiki. Alasannya terletak pada bagaimana otak manusia menjadi matang.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/