Pendapat Pakar mengenai Depresi ?

Semakin mudanya usia-menjadi usia kanak kanak-pertama kali orang mengalami depresi agaknya juga berlaku di seluruh dunia. Berikut pendapat para pakar untuk mencoba menduga apa sebabnya, terdapat sejumlah teori :

  • Dr. Frederick Goodwin, ketika itu menjabat direktur National Institute of Mental Health, menduga, “Telah terjadi erosi besar besaran terhadap keluarga inti-berlipat gandanya angka perceraian, makin sedikitnya waktu yang disediakan orang tua bagi anak anak dan meningkatnya mobilitas. Anda tidak lagi tumbuh besar sambil mengenal dengan baik keluarga besar Anda. Hilangnya sumber stabil bagi jati diri ini mengakibatkan makin meningkatnya kerawanan terhadap depresi.”
  • Dr. David Kupfer, ketua bagian psikiatri pada fakultas kedokteran University of Pittsburgh menunjuk pada kecenderungan lain: “Dengan meluasnya industrialisasi setelah Perang Dunia II, dalam artian tertentu tidak ada lagi orang yang tinggal di rumah. Semakin banyak keluarga yang “menjalankan” sikap tak peduli orang tua terhadap kebutuhan anak sewaktu anak bertumbuh kembang. Ini bukanlah penyebab langsung depresi, melainkan persiapan menuju kerawanannya. Penekan emosional dini bisa menghambat pertumbuhan neuron, yang dapat mengarah pada depresi bila Anda mengalami stres berat bahkan berpuluh puluh tahun kemudian.”
  • Martin Seligman, ahli psikologi dari University of Pennsylvania, mengemukakan: “Selama 30 atau 40 tahun terakhir ini, kita menyaksikan meningkatnya individualisme dan lenyapnya keyakinan yang lebih luas terhadap agama, serta terhadap dukungan masyarakat dan keluarga besar. Ini berarti hilangnya sumber yang dapat menopang Anda dari kekalahan dan kegagalan. Sejauh Anda melihat kegagalan sebagai sesuatu yang berlangsung terus dan yang Anda perbesar hingga mewarnai apa saja dalam kehidupan Anda, Anda menjadi lebih gampang membiarkan kekalahan sementara menjadi sumber keputus asaan abadi. Tetapi seandainya Anda mempunyai sudut pandang yang lebih luas, seperti keyakinan terhadap Tuhan dan hidup kekal, lalu Anda kehilangan pekerjaan, Anda hanya akan menganggapnya sebagai kekalahan sementara.”

Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s