Seperti halnya orang dewasa, cara menafsirkan kekalahan hidup secara pesimistik tampaknya memperbesar rasa tak berdaya dan putus asa pada inti depresi anak.
Bahwa orang yang sudah mengalami depresi berpikir dengan cara seperti ini telah lama kita ketahui. Tetapi, yang akhir akhir ini baru muncul adalah: anak yang paling mudah terkena kesedihan memiliki kecenderungan ke sudut padang pesimistik ini sebelum mereka menderita depresi. Pemahaman ini menyiratkan adanya kesempatan emas untuk memberi anak vaksinasi terhadap depresi sebelum depresi menyerang.
Serangkaian petunjuk datang dari penelitian terhadap keyakinan anak tentang kemampuannya sendiri untuk mengendalikan apa yang terjadi dalam kehidupannya-untuk mampu mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik. Ini diukur berdasarkan penilaian anak terhadap dirinya sendiri dalam kondisi seperti “kalau aku punya masalah di rumah, aku lebih baik daripada anak lain dalam memecahkan masalah itu” dan “kalau berusaha keras, aku akan mendapat nilai bagus.”
Anak yang mengatakan bahwa tak satupun gambaran positif ini cocok dengannya mempunyai keyakinan kecil bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk mengubah segala sesuatunya; rasa tak berdaya ini paling sering dialami anak yang paling parah depresinya (John Weiss et al.).
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/