Sejumlah orang gemuk tidak mampu menentukan perbedaan antara merasa takut, marah dan lapar dan dengan demikian menggolongkan semua perasaan ini sebagai rasa lapar yang membuat mereka makan terlalu banyak setiap kali mereka merasa tidak enak (Sifneos).
Sesuatu yang serupa agaknya terjadi pada gadis gadis ini. Gloria Leon, ahli psikologi dari University of Mennesota yang melakukan penelitian terhadap gadis muda dan gangguan makan ini, mengamati bahwa gadis gadis ini “memiliki kesadaran yang buruk terhadap perasaan serta isyarat tubuhnya; inilah satu satunya peramal tunggal paling kuat bahwa mereka akan menderita gangguan makan dalam waktu dua tahun yang akan datang.
Kebanyakan anak belajar membedakan perasaan mereka, untuk mengatakan kapan mereka merasa bosan, marah, murung atau lapar-yang merupakan bagian dasar pelajaran emosi. Tetapi, gadis gadis ini mempunyai kesulitan untuk membedakan perasaan mereka yang paling dasar.
Barangkali mereka punya masalah dengan teman pria mereka dan mereka tidak yakin apakah mereka itu marah, cemas atau murung-tidak mereka ketahui cara mengatasinya secara efektif.
Sebagai gantinya, mereka belajar membuat diri mereka merasa lebih enak dengan makan; yang dapat menjadi kebiasaan emosional yang tertanam dalam.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/