Peminum Berat ?

Di Amerika Serikat, mahasiswa di kampus setempat menyebutnya drinking to black – minum bir sebanyak banyaknya sampai mabuk. Salah satu tekniknya: menaruh corong di selang penyemprot tanaman supaya sekaleng bir dapat ditelan dalam waktu sepuluh detik.

Cara ini bukan satu satunya cara yang aneh. Salah satu survei menemukan bahwa dua perlima mahasiswa perguruan tinggi minum tujuh kaleng atau lebih sekaligus, sementara 11 persen menyebut dirinya “peminum berat”. Istilah lain, tentu saja, barangkali “pecandu alkohol” (The Daily Hampshire Gazette, 13 November 1993).

Kurang lebih separuh mahasiswa dan hampir 40 persen mahasiswi pesta mabuk mabukan sekurang kurangnya dua kali dalam satu bulan (Harvey Wechsler).

Meskipun di Amerika Serikat penggunaan sebagian besar obat terlarang di antara generasi muda umumnya mereda pada tahun 1980-an, terdapat kecenderungan mantap untuk mengunakan lebih banyak alkohol pada usia yang semakin muda.

Sebuah survei di tahun 1993 menemukan bahwa 35 persen mahasiswi perguruan tinggi mengatakan bahwa mereka minum sampai mabuk, sementara 10 persen saja yang melakukan hal itu dalam tahun 1977; secara keseluruhan, satu di antara tiga mahasiswa minum sampai mabuk.

Hal itu menimbulkan resiko lain: 90 persen perkosaan yang dilaporkan di kampus terjadi bila pemerkosa atau korbannya-atau kedua duanya-habis minum (Columbia University Center on Addiction and Substance Abuse, Mei 1993).

Kecelakaan yang berkaitan dengan alkohol merupakan penyebab utama kematian pada anak muda umur 15 hingga 24 tahun (Alan Marlatt).

Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s