Mencoba obat terlarang dan alkohol diduga merupakan upacara inisiasi bagi para remaja Amerika, tetapi cita rasa pertama ini mempunyai akibat jangka panjang bagi sejumlah remaja.
Pada sebagian besar pecandu alkohol dan pengguna obat terlarang, awal kecanduan dapat dilacak pada tahun tahun remaja mereka, meskipun sedikit diantara yang bereksperimen itu akhirnya menjadi pecandu alkohol atau penguna obat terlarang.
Pada saat meninggalkan sekolah menengah umum, lebih dari 90 persen anak sudah pernah mencoba alkohol, namun hanya 14 persennya yang akhirnya menjadi pecandu alkohol; di antara jutaan orang Amerika yang mencoba kokain, kurang dari 5 persen yang menjadi kecanduan (Alan Marlatt). Apa yang membuat jadi berbeda ?
Yang jelas, anak yang tinggal di pemukiman yang tingkat kejahatannya tinggi-tempat kokain dijual di pojokan dan pedagang obat terlarang adalah contoh keberhasilan ekonomi setempat yang paling menonjol-akan menghadapi resiko paling besar untuk menyalah-gunakan obat.
Beberapa anak barangkali akhirnya akan kecanduan karena menjadi pedagang obat terlarang kecil kecilan, yang lain semata mata karena mudah memperolehnya, atau karena terpengaruh kultur teman sebaya yang mengagungkan obat terlarang-faktor yang mempertinggi resiko penyalahgunaan obat di setiap permukiman, bahkan (dan barang kali terutama) permukiman yang paling kaya.
Tetapi, masih ada yang belum jelas: di antara kelompok orang yang terpapar pada godaan dan tekanan dan kelompok yang cuma mencoba coba, kelompok mana yang akhirnya paling mungkin menjadi pecandu tetap ?
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/