Titik awal baru yang menyertakan keterampilan emosional di sekolah menjadikan emosi dan kehidupan sosial itu sendiri sebagai pokok bahasannya, bukannya memperlakukan sisi sisi paling mencolok dalam kehidupan sehari hari anak sebagai gangguan atau bila sisi sisi itu menyebabkan guncangan, menyuruh anak menghadap guru pembimbing atau kepala sekolah untuk ditertibkan.
Pelajaran itu sendiri sepintas lalu tampaknya biasa biasa saja, sama sekali tidak kelihatan sebagai suatu pemecahan terhadap masalah besar yang mereka tangani. Tetapi ini terutama karena, seperti mendidik anak di rumah, pelajaran itu diberikan sedikit sedikit tetapi gamblang, secara teratur dan selama periode beberapa tahun terus menerus.
Dengan demikian, pelajaran emosional menjadi tertanam; bila suatu pengalaman diulang berkali kali, otak memikirkannya sebagai jalur jalur yang diperkuat, kebiasaan kebiasaan saraf yang akan digunakan pada saat saat sulit, frustasi, sakit hati.
Dan meskipun bahan sehari hari dalam pelajaran keterampilan emosional itu barangkali tampak sederhana, hasilnya-manusia yang bertemperamen baik-jauh lebih penting bagi masa depan kita daripada sebelumnya.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/