Beberapa program dalam bidang keterampilan emosional dan sosial sama sekali tidak membutuhkan kurikulum atau jam pelajaran yang sama sekali terpisah, bahkan bisa memasukkan pelajaran pelajarannya ke dalam jalinan kehidupan sekolah itu sendiri.
Salah satu model pendekatan ini-terutama pelajaran keterampilan sosial dan emosional yang tersamar-adalah Child Development Project, yang diciptakan oleh tim yang dipimpin oleh ahli psikologi Eric Schaps.
Proyek tersebut yang berpusat di Oakland, California, akhir akhir ini sedang diupayakan di beberapa sekolah di seluruh negeri, sebagian besar dipermukiman yang sama sama memiliki banyak kesulitan seperti halnya permukiman di pusat kota New Haven yang sedang sekarat (Daniel Solomon et al.).
Proyek itu menawarkan serangkaian bahan yang sudah dikemas dan cocok untuk dimasukkan ke dalam pelajaran yang telah ada. Dengan demikian, dalam pelajaran membaca, anak kelas satu akan memperoleh kisah “Persahabatan Katak dan Kodok”, dimana Katak, karena ingin bermain dengan Kodok sahabatnya yang sedang tidur, membuat tipuan agar Kodok bangun lebih awal.
Dongeng itu digunakan sebagai landasan untuk diskusi kelas tentang persahabatan dan masalah masalah seperti bagaimana perasaan orang bila dipermainkan oleh orang lain. Serangkaian petualangan memunculkan topik topik seperti kesadaran diri, menyadari kebutuhan seorang teman, bagaimana rasanya diejek dan berbagi perasaan dengan sahabat.
Serangkaian rencana kurikulum menawarkan kisah kisah sejenis yang semakin rumit untuk kelas kelas sekolah dasar dan di sekolah menengah, sehingga memberi titik tolak bagi para guru dalam membahas topik seperti empati, melihat dari sudut pandang orang lain dan kepedulian.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/