Konvergensi serupa ke arah keterampilan emosional terjadi pada konsorsium ahli psikologi yang berusaha menemukan cara untuk menolong remaja yang berada dalam perjalanan menuju ke kehidupan yang ditandai oleh tindak kejahatan dan kekerasan.

Lusinan studi terhadap anak anak semacam itu-memberikan makna jelas jalur yang ditempuh oleh sebagian besar di antara mereka, mulai dari sikap menuruti dorongan hati dan cepat marah pada awal masa sekolah, menjadi orang yang tersingkir dari pergaulan pada akhir masa sekolah dasar, sampai ke mengikat diri dengan lingkungan orang lain yang bernasib sama dan memulai tindakan kejahatan pada pertengahan masa sekolah menengah umum.

Pada awal masa dewasa sejumlah besar anak ini telah memiliki catatan kejahatan dan berpotensi melakukan tindak kekerasan.

Bila menyangkut masalah merencanakan campur tangan yang bisa menolong anak anak semacam ini keluar dari jalan menju tindak kekerasan dan kejahatan, hasilnya adalah, sekali lagi, sebuah program keterampilan emosional (Hawkins et al.).

Salah satu di antaranya, yang dikembangkan oleh sebuah konsorsium termasuk Mark Greenberg dari University of Washington, adalah kurikulum PATHS (Parents and Teachers Helping Students).

Meskipun orang yang menghadapi resiko menempuh jalan menuju tindak kejahatan dan kekerasan adalah orang yang paling membutuhkan pelajaran ini, pelajaran ini diberikan kepada semua murid di sebuah kelas, untuk mencegah adanya cap buruk pada kelompok anak yang lebih bermasalah.

Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/