Berbeda Frekwensi ?

Kehidupan seks laurie dan Jim sebenarnya telah berakhir di rumah.

Lauri mencoba pengobatan konvensional untuk merangsang libido Jim yang dingin. Saat Laurie menyambut Jim di pintu dengan pakaian yang menggoda, sutra merah dan pakaian tipis. Jim berkata. “Ya ampun, Laurie, tidakkah kamu berpikir lain kecuali tentang seks ?”

Laurie menangis saat Jim meniup lilin-bukan situasi sensual yang Laurie bayangkan saat melihat gambar di Victoria’s Secret, sutra merah dan kartu kredit di tangan.

Laurie mengatakan bahwa Jim tidak pernah menginginkan seks. Jim mengatakan bahwa Laurie selalu menginginkan seks. Seks adalah situasi yang menyenangkan dalam film Woody Allen, tetapi bukan dalam kehidupan nyata.

“Apa yang terjadi dengan diriku ?” tanya Laurie. “Apakah saya telah kehilangan daya tarik ? Sebentar lagi saya berusia 30 tahun. Apakah Jim menginginkan wanita yang lebih muda ?”

Jim berkata, “Tidak, saya tidak bosan dengannya, ia tidak kehilangan daya tariknya, saya tidak ingin wanita yang lebih muda. Saya hanya menginginkan seks sekali, mungkin dua kali dalam seminggu, tidak lima atau enam kali seperti yang diinginkan Laurie. Otaknya penuh dengan seks.”

Laurie mempertanyakan gairahnya, tetapi Jim berkata yang menjadi masalah adalah dirinya, bukan Laurie. Ia merasa tertekan untuk berhubungan seksual dengan Laurie. Apa yang terjadi pada Jim dan Laurie sebenarnya tidak lebih serius dari siklus tidak seirama (out of sync) mereka.

Jim menghabiskan waktu berjam jam di kantor dan merasa kuatir tentang masa depan perusahaan dan kemampuannya untuk menopang keluarga. Laurie juga merasa kecewa dengan pekerjaannya sendiri. Ia mengharapkan hubungannya dengan Jim dapat memenuhi lebih banyak kebutuhan emosionalnya, sama seperti Jim yang berharap mencurahkan lebih banyak enerjinya untuk pekerjaan. Semakin sering Jim menghindar, semakin kuat Laurie mencoba menarik perhatian Jim dan menunjukkan lebih banyak perbedaan.

Bagi pasangan lain, ketidak-sesuaian gairah mungkin merupakan hal yang terjadi terus selama perkawinan mereka. Suami / istri mungkin memiliki dorongan seks yang lebih kuat dibandingkan pasangannya lain. Itu tidak membuat seseorang menjadi “normal” dan orang lain menjadi “abnormal.” Mereka hanya memiliki perbedaan nafsu untuk seks, seperti perbedaan yang mereka miliki terhadap makanan, olah raga, tidur.

Sering orang dengan dorongan seksual yang tinggi jatuh cinta dan menikah dengan orang yang memiliki dorongan seksual rendah. Bagaimana bisa terjadi ? Selama masa pacaran, orang dengan dorongan seksual yang lebih rendah mungkin memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi dibandingkan keadaan normalnya.

Perbedaan alami dalam libido tertutupi oleh kegembiraan berpacaran.

Sumber : Secrets of Better Sex, Joel D. Block, Ph.D., 1997.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s