Satu hal yang menarik perhatian yaitu program keterampilan emosional memperbaiki nilai akademis dan kinerja sekolah anak.

Penemuan ini bukanlah penemuan terpisah; ini terjadi berulang kali dalam pengamatan sejenis. Di masa masa ketika ada begitu banyak anak yang tidak mampu menangani kemurungan mereka, untuk mendengarkan atau memusatkan perhatian, untuk mengendalikan dorongan hati, untuk merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka atau menaruh perhatian pada pelajaran, apa saja yang bisa mendukung keterampilan ini akan membantu pendidikan mereka.

Dalam arti itu, keterampilan emosional memperhebat kemampuan sekolah untuk mengajar. Bahkan dalam masa back to basic dan penyusutan anggaran, ada alasan yang dapat diajukan bahwa program ini dapat membantu melawan gelombang kemerosotan pendidikan dan dapat mendukung sekolah mencapai tujuan utamanya dan dengan demikian, sangat layak mendapatkan dana.

Di samping keunggulan pendidikan ini, agaknya kursus tadi dapat membantu anak menjalani perannya dalam kehidupan secara lebih baik-menjadi teman, murid dan putra putri yang lebih baik-dan di masa depan amatlah besar kemungkinan mereka menjadi suami atau istri, pekerja atau majikan, orang tua dan warga negara yang lebih baik.

Meskipun tidak setiap anak muda bisa menguasai keterampilan ini dengan derajat yang sama, sampai taraf mereka menguasainya, kita semua bisa menjadi lebih baik karenanya.

“Pasang naik di laut akan mengangkat seluruh perahu,” seperti dirumuskan oleh Tim Shriver. “Bukan hanya anak yang bermasalah, melainkan semua anak bisa menarik manfaat dari keterampilan ini, ini vaksinasi yang berlaku seumur hidup.”

Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/