Sejumlah teoritikus mengelompokkan emosi dalam golongan golongan besar, meskipun tidak semua sepakat tentang golongan itu. Calon calon utama dan beberapa anggota golongan tersebut adalah :
- Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
- Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
- Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, waswas, khawatir, waspada, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut, sebagai patologi, fobia dan panik.
- Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang sekali, dan batas ujungnya, mania.
- Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
- Terkejut : terkesiap, takjub, terpana.
- Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
- Malu : rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib dan hati hancur lebur.
Yang jelas, daftar ini tidak menyelesaikan setiap pertanyaan bagaimana mengelompokkan emosi. Misalnya, bagaimana tentang perasaan yang campur aduk seperti iri hati, variasi marah yang juga mengandung sedih dan takut ?
Dan bagaimana tentang nilai nilai klasik seperti pengharapan dan kepercayaan, keberanian dan mudah memaafkan, kepastian dan ketenangan hati ? Atau beberapa cacat “bawaan”, perasaan seperti ragu ragu, puas diri, malas dan lamban-atau mudah bosan ?
Tidak ada jawaban yang jelas, perdebatan ilmiah tentang bagaimana menggolong golongkan emosi, berjalan terus.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/