Ada bermacam macam jenis perasaan negatif, mulai dari rasa takut, rasa sedih, rasa cemas, rasa panik, rasa gelisah, rasa bersalah, rasa gagal, rasa marah, rasa iri, rasa benci, rasa minder, rasa sombong, rasa bosan, rasa malas dll.
Semua perasaan negatif tersebut tidak muncul dengan sendirinya, melainkan hanya sebagai gejala atau akibat dari adanya pola respon tubuh kita yang terbalik dalam mengatasi sebuah stimulus atau ujian.
Dalam keadaan normal, stimulus atau ujian hidup diperlukan oleh diri kita agar tumbuh semakin kuat, semakin kompeten, semakin terampil dalam menjalani kehidupan dan setiap kita berhasil mengatasi stimulus tersebut, biasanya kita akan semakin percaya diri, optimis, positif, produktif.
Jika stimulus atau ujian hidup tersebut memang dimaksudkan Allah SWT untuk menyempurnakan diri kita, lalu mengapa ada yang bereaksi positif dan ada juga yang bereaksi negatif terhadap stimulus atau ujian hidup tersebut?
Memang betul cara seseorang bereaksi terhadap stimulus berbeda beda tergantung dari karakter awal, pola asuh, keteladanan orang tua, lingkungan, pendidikan, bacaan dan pengalaman ybs. Namun secara umum terdapat dua pola utama yaitu pola yang bersifat menghadapi stimulus atau pola yang bersifat menghindari stimulus.
Adapun pribadi yang berasal dari keluarga yang harmonis, lengkap dan terdidik memiliki peluang yang lebih besar untuk terlatih menghadapi stimulus, lebih sabar dalam menjalani proses, sebaliknya pribadi yang tumbuh dikeluarga yang broken home tanpa sadar cenderung memilih jalan pintas dan lari dari masalah.
Lalu bagaimana jika kita berada di lingkungan keluarga yang tidak kondusif, sementara sebagai seorang anak, secara relatif kita lebih sedikit memiliki pilihan?
Sebetulnya, apapun latar belakang keluarga kita bukanlah akhir dari segala galanya. Banyak contoh justru yang memiliki latar belakang keluarga yang suram malah membuat seseorang menjadi lebih cepat dewasa, lebih awal menemukan jati dirinya sehingga jauh lebih berhasil dibanding yang berasal dari keluarga baik baik.
Yang penting tergantung dari seberapa cepat seseorang bisa berdamai dengan masa lalunya dan seberapa cepat ybs. bisa menjadi dirinya sendiri.
Ingin segera menemukan jati dirinya? KLIK > https://servo.clinic/alamat/