Dalam kehidupan perkawinan, pasang surut kualitas hubungan suami istri adalah sebuah keniscayaan, apalagi jika usia perkawinan sudah berlangsung lama sehingga interaksi satu dengan lainnya bergeser menjadi rutin.
Umumnya pola interaksi suami istri berubah seperti sebuah hubungan pertemanan, kakak adik ataupun persahabatan yang tidak lagi berjarak, ketiadaan rasa malu, tanpa rasa sungkan, lunturnya kesediaan menghormati ataupun menghargai pasangan.
Kondisi inilah yang berpotensi menimbulkan terjadinya sebuah perselingkuhan atau masuknya orang ketiga dalam sebuah perkawinan, apalagi jika diperburuk dengan masalah nafkah, kebiasaan buruk pasangan, stress pekerjaan, masalah anak, hubungan yang buruk dengan ipar atau mertua dsb.
Awal sebuah perselingkuhan dapat terjadi tanpa direncanakan, biasanya ditandai dari salah satu pihak ataupun keduanya menemukan rasa nyaman yang tidak didapatkan dari pasangan sebelumnya atau pasangan sah telah berubah menjadi “monster”.
Rasa nyaman tersebut dapat berupa perhatian kecil, merasa didengarkan, perasaan tersanjung, minat yang sama, menemukan tantangan baru, perasaan berguna ataupun sentuhan kecil dari pasangan selingkuh.
Perasaan tersebut dapat tumbuh semakin liar jika kualitas hubungan dengan pasangan lama dirasa semakin rutin, tidak lagi dirindukan apalagi jika sudah tidak lagi dapat diandalkan, mudah mengalami ejakulasi, sering terjadi penolakan atau nyeri saat berhubungan seksual.
Itu sebabnya sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan bahwa Anda benar benar objektif yaitu tidak untuk lari dari masalah seperti ingin segera pisah dari orang tua yang sering bertengkar, ingin menjauhi bapak tiri yang melakukan pelecehan, karena patah hati atau sekedar melepas status jomblo dsb.
Lalu bagaimana jika semuanya sudah terjadi dan Anda ingin memperbaikinya?
Silakan hubungi kami dengan cara KLIK > https://servo.clinic/alamat/