Gaya Hidup Mewah Mario Dandy Satrio?

Tidak kurang sampai seorang Sri Mulyani turut mengecam gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh Mario Dandy Satrio, anak dari seorang pejabat di Direktorat Jenderal Pajak dan meminta agar pejabat tersebut diperiksa oleh Kementrian Keuangan.

Penulis mencoba melihat dari sisi motivasi apa yang melatar belakangi ybs. sehingga terkesan suka memamerkan kekayaan yang dimiliki orang tuanya?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang suka memamerkan gaya hidup mewah:

  1. Prestise dan Status Sosial: Memiliki barang-barang mewah seperti mobil, rumah, atau pakaian branded bisa menjadi tanda status sosial yang tinggi dan membuat seseorang merasa lebih terhormat di mata orang lain.
  2. Pengakuan: Seseorang yang memamerkan gaya hidup mewah juga bisa mencari pengakuan dari orang lain. Mereka ingin dikagumi dan diakui sebagai orang yang sukses dan memiliki kehidupan yang mewah.
  3. Perasaan Berkuasa: Memiliki barang-barang mewah juga bisa memberikan perasaan berkuasa dan kontrol atas kehidupan seseorang. Hal ini bisa menjadi bentuk kompensasi atas rasa tidak berdaya atau kekurangan di bidang lain.
  4. Menarik Perhatian: Beberapa orang mungkin memamerkan gaya hidup mewah untuk menarik perhatian dari orang lain dan merasa dihargai.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa seseorang yang memamerkan gaya hidup mewah sebenarnya tidak merasa bahagia atau puas dengan hidup mereka dan mencoba mengisi kekosongan dengan benda-benda mewah. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu cepat menghakimi seseorang yang memamerkan gaya hidup mewah tanpa memahami alasan di balik perilaku mereka.

Dorongan untuk memamerkan gaya hidup mewah atau sifat konsumtif sulit disembuhkan karena bisa berkaitan dengan berbagai faktor yang sangat pribadi dan kompleks, seperti kebutuhan untuk mencari pengakuan, merasa berkuasa, atau bahkan masalah psikologis tertentu. Selain itu, masyarakat juga seringkali memberikan penghargaan dan pengakuan lebih kepada orang yang sukses secara materiil, yang bisa memperkuat dorongan untuk memamerkan gaya hidup mewah.

Meskipun orang lain bisa memberikan dukungan dan bantuan, tetapi penyembuhan harus dimulai dari diri sendiri dan keinginan untuk mengubah perilaku. Proses perubahan ini bisa memakan waktu dan membutuhkan usaha yang besar, karena memerlukan perubahan sikap dan kebiasaan yang sudah terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama.

Seorang individu yang ingin menyembuhkan dorongan tersebut harus dapat mengenali bahwa perilaku tersebut bisa merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya, serta merusak kesejahteraan psikologis dan finansialnya. Setelah itu, individu tersebut perlu mencari dukungan dan bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor, untuk membantu mengatasi masalah tersebut secara efektif dan berkelanjutan.

Ingin sembuh dari dorongan suka pamer? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s