Pelupa ?

Sejauh terkendali, lupa merupakan proses normal dalam aktifitas sehari hari.

Seseorang dapat mengalami lupa jika informasi yang masuk tidak diproses sebagaimana mestinya. Walaupun informasi yang diterima akan tersimpan dalam memori jangka panjang namun tidak dapat dipanggil kembali saat diperlukan.

Otak memiliki 10 sampai 15 triliun sel saraf yang masing masing sel tersebut memiliki ribuan sambungan. Satu hal yang penting diingat bahwa otak merupakan satu satunya sel ditubuh kita yang akan terus berkembang selama terus di aktifkan. Selama otak terus digunakan maka otak akan terus tumbuh.

Hal ini berbeda dengan komputer yang walaupun mekanisme kerjanya mirip, tetapi memori komputer tidak dapat tumbuh. Semakin banyak komputer digunakan, kapasitas memorinya semakin berkurang.

Menurut John Byrne, Ph. D. guru besar dan ketua jurusan neurobiologi dan anatomi Sekolah Kedokteran Universitas Texas di Houston, AS “Belajar dan memori merupakan fenomena yang kompleks.”

Para peneliti meyakini berkurangnya neuron sebanyak 100.000 sel perhari di otak akibat pertambahan usia dapat menyebabkan kemunduran dalam mengingat. Pada kasus tertentu seperti gangguan hormonal pada masa Menopause dapat pula menyebabkan penyakit lupa.

Gangguan lain yang bersifat medis seperti tekanan darah tinggi, kanker, kebanyakan minum minuman keras, obat tidur, gangguan pada kelenjar tiroid, kurang tidur, kekurangan vitamin, degeneratif (sindrom Alzheimer) dll. dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa. Demikian pula dengan pengaruh polutan timah hitam yang terdapat dalam bensin dapat pula merusak daya ingat.

Sedang gangguan non medis antara lain kecemasan, depresi, malas mengingat serta sistem kepercayaan Anda yang salah bahwa orang yang berusia lanjut pasti pikun, dapat menjadi sebuah kenyataan.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

6 pemikiran pada “Pelupa ?

    • Kalo lupa diri, pikirannya = 0 alias berhenti.

      Jika yang lupa diri wakil rakyat atau capim (calon pimpinan), partainya atau orangnya jangan lagi dipilih, dan segera bawa ybs. ke Psikiater atau RSJ. He….he…..he …….

  1. Saya kadang bilang sama siswa saya yang kalau ditanya terus gak bisa…. “lagi lupa ingatan yah…” maksudnya tidak lebih = ingetannya sedang blank, dan siswa saya tersenyum.

    Ada yang salah ?

    • Sejauh siswa ybs. mempersepsikan hal tsb. sebagai lelucon belaka, tidak apa apa.

      Hanya saja apakah Anda dapat memastikan bahwa murid tsb. tidak termasuk kategori murid yang “sensitif” ?

      Biasanya “sugesti” akan dipersepsikan “benar” oleh ybs. apabila diucapkan oleh seseorang yang dianggap lebih superior dibanding dirinya.

      Personifikasi figur yang dipercayainya dapat berubah ubah sesuai dengan pertumbuhan dirinya, mulai dari figur orang tua, bergeser ke figur guru, bergeser ke figur sahabat, ke figur idolanya hingga dirinya sendiri.

      Rumus sugesti positif :

      1. Sebut Nama
      2. Kata Positif : Sebut Sehat jika ingin mengatakan Tidak Sakit
      3. Jika berhubungan dengan “pilihan mental”, bentuk Present Tense jangan Future Tense : tidak boleh ada kata “akan”.
      4. Jika berhubungan dengan waktu / hasil tertentu tambahkan kata “Insya Allah”
      5. Adanya batas pembeda. “Mulai sekarang” untuk membedakan dengan yang “dulu”

      Misal (lakukan modifikasi atau gunakan bahasa gaul) :

      1. Bapak percaya, jika Ani mengingatnya pakai “cara” ini, mulai sekarang Ani “mudah” mengingat.
      2. Bapak yakin Insya Allah, Adi “bisa” jadi orang sukses seperti yang Adi inginkan.

      Jika saat tersebut kita adalah figur yang sangat “dipercaya” maka sugesti tersebut akan menjadi “realita” dipikiran bawah sadarnya.

      Selamat Mencoba !

  2. Saya Fenty, masih lajang usia 30 th.

    Sejak kecil saya punya kebiasaan buruk yaitu pelupa, tapi sudah 1 bulan ini saya merasakan “penyakit” lupa ini sudah semakin parah.

    Peristiwa terakhir adalah saya merasa sudah mengunci pintu rumah, tapi ternyata kunci rumah masih tertinggal di pintu. Bersyukur ada petugas keamanan yang melihat dan menyimpan kunci itu.

    Yang saya tanyakan:
    1. apakah saya menderita depresi ?
    2. sejak kecil saya hidup bersama seorang ayah yang pemarah dan sering memukul, apakah penyakit lupa ini karena saya gugup ketika mendengar ayah saya marah atau memang sudah bawaan lahir ?
    3. apakah saya perlu terapi ?
    4. berapa dana yang harus saya siapkan untuk menyembuhkan penyakit saya ini ?

    • Mbak Fenti yang ingin memiliki ingatan yang kuat !

      Melihat usia Anda yang masih 30 tahun, kemungkinan kebiasaan pelupa Anda lebih bersifat psikis / non medis.

      Pelupa dapat disebabkan oleh pemahaman yang salah tentang kemampuan mengingat. Orang sering menyamakan bahwa otak = komputer. Semakin dipakai memorynya akan semakin habis. Tetapi sesungguhnya berbeda bahkan dalam banyak hal komputer belum mampu meniru otak. Otak semakin dipakai memorynya semakin tumbuh, komputer semakin dipakai memorynya semakin habis.

      Pelupa dapat pula disebabkan oleh pengalaman buruk yang kita alami sewaktu kecil (bersifat psikis) sehingga dikemudian hari menimbulkan kecemasan. Kebiasaan lupa digunakan oleh mekanisme pertahanan diri untuk lari dari masalah (kompensasi). Dengan terapi Servo, akar masalah akan dicari dan dipecahkan.

      Apabila kebiasaan lupa Anda lebih bersifat psikis (tidak ada riwayat cidera otak seperti gangguan vaskuler, kanker ataupun karena usia/ degeneratif), saya yakin kemampuan mengingat Anda masih dapat ditingkatkan.

      Pada beberapa kasus medis, terapi Servo dapat digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan (recovery).

      Untuk pertanyaan no. 4, silahkan hubungi S.E.R.V.O Clinic, Sekarang !

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s