Bisa jadi kejengkelan Anda sudah sampai ke ubun ubun saat menghadapi sikap dan perilaku ananda yang tidak seperti yang Anda inginkan (tidak kooperatif).
Segala macam upaya mungkin sudah pernah Anda coba, mulai dari nasihat yang lembut sampai perlakuan paling kasar namun jangankan berubah, menunjukkan rasa penyesalan saja sama sekali tidak terlihat.
Ada beberapa kemungkinan sikap yang dapat terjadi :
1. Ananda tahu kalau dirinya tahu
Anda tidak akan memiliki masalah dengan Anak yang memiliki tingkat “kesadaran” seperti ini. Biasanya ybs. dengan mudah memahami “maksud baik” dari peraturan yang Anda buat, bahkan secara proaktif berani memberikan jaminan tidak akan menyalah gunakan kepercayaan yang Anda berikan.
2. Ananda tahu kalau dirinya tidak tahu
Sama seperti No. 1 Anda tidak akan memiliki masalah dengan Anak yang seperti ini. Biasanya Ananda “percaya” dengan aturan yang Anda buat dan jika dirasa ada yang tidak sesuai, ybs. “berani” mengkonfirmasikannya kepada Anda.
3. Ananda tidak tahu kalau dirinya tahu
Walaupun Ananda tahu yang tidak boleh dia lakukan namun karena “ketidak sadaran” ybs. tetap melanggar peraturan tsb. Hal tersebut terjadi jika ada sistem emosi lain yang lebih dominan misal : takut dikucilkan teman, takut dipermalukan, dsb.
4. Ananda tidak tahu kalau dirinya tidak tahu.
Biasanya karena ybs. sendiri memang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki masalah dan kalaupun tau mereka tidak mengetahui “cara” menolong dirinya sendiri.
Dari pengalaman kami menolong mereka yang memiliki hambatan psikis, ternyata mereka sendiri terkaget kaget setelah mengetahui bahwa ketidak mampuan mereka “keluar” dari penjara masalah selama ini kebanyakan disebabkan oleh trauma masa lalunya.
Dan yang lebih mengejutkan adalah sering kami temukan motivasi untuk berubah “muncul” setelah mereka merasa “lelah” dengan problem mereka dan berinisiatif mencari pemecahan masalah sendiri melalui internet, diskusi dengan teman dsb. (walaupun tidak ada kata terlambat, namun sangat disayangkan jika terlanjur mengorbankan banyak hal seperti kuliah, kesehatan, usia produktif dsb.)
Akan lebih baik kiranya jika sejak awal mereka difahami sebagai pribadi yang memerlukan pertolongan, karena bisa jadi telah terjadi peristiwa peristiwa traumatis yang “tersembunyi” yang membuat mereka merasa sangat cemas sehingga memerlukan tempat “bersembunyi” yang nyaman, namun dimata orang tua mereka sedang “melawan” dengan membangun kebiasaan buruk, ketergantungan, ketidak disiplinan, kemalasan seperti kecanduan rokok, berkelahi, mabuk mabukan dsb.
Sudah pernahkah Anda menanyakan apa yang mereka rasakan ? Jika perlu tawarkan bantuan Ahli yang dapat membantu menghilangkan hambatan psikis yang mereka rasakan.
Jadi hindari melabel Anak Anda dengan julukan julukan bodoh, pemalas, bandel dsb., karena mereka tidak sedang memusuhi Anda, melainkan sedang membutuhkan pertolongan Anda !
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/