Banyak orang mempunyai pekerjaan yang menghasilkan alur pekerjaan yang tetap dengan beberapa situasi naik turun.
Bagi orang lain keadaannya tidak demikian-terutama mereka yang bekerja sendiri. Jamuan makan besar atau kelaparan menjadi pengalaman orang yang bekerja sendiri.
Pada sisi positifnya, istirahat istirahat panjang antara satu proyek dengan proyek lain dapat memberi waktu kepada orang orang untuk mengisi kembali baterai mereka, tetapi problem dapat terjadi bila waktu berhenti produksi ini juga menyebabkan tingkat motivasi seseorang jatuh menukik ke arah yang sama.
Terdapat bahaya bahwa bukan hanya pekerjaan Anda, tetapi juga Anda, akan sampai pada perhentian yang parah. Berusaha membuat bola diam mulai bergulir kembali menuntut upaya yang sangat besar dan sebagaimana sifat manusia, kemungkinan besar Anda akan memutuskan untuk menunggu sampai motivasi khayalan datang.
Itu bisa merupakan penantian yang panjang. Sebaliknya, lebih baik terus membuat segalanya bergerak.
Bila tidak ada pekerjaan yang dibayar, inilah saatnya untuk beralih ke tumpukan pekerjaan yang selalu ada di rumah. Ini bisa mencakup suatu daftar pekerjaan yang selalu ingin Anda lakukan bila Anda “punya waktu”; atau dapat berupa map arsip atau nampan yang berisi, misalnya, bahan bahan yang tidak mendesak untuk dibaca.
Jika Anda bekerja sendiri, satu tugas yang terus menerus ada tentunya adalah bekerja mengembangkan ide ide baru dan rencana masa depan.
Waktu berhenti produksi, jangan lupa memasukkan tugas tugas menyenangkan dan juga tugas tugas yang menjengkelkan pada daftar-atau Anda mungkin menghindarinya seolah olah itu merupakan wabah. Dan buatlah itu tetap dinamis.
Buanglah hal hal yang tidak perlu disana sini dan tambahkan hal hal baru sewaktu hal tersebut muncul pada waktu waktu di antaranya.
Sumber : Christine Ingham, 101 Cara Memotivasi Diri.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/