Gangguan Identitas Gender ?

Gangguan identitas gender adalah ketidak puasan psikologis terhadap gender biologisnya sendiri, gangguan dalam memahami identitasnya sendiri- sebagai laki laki atau perempuan. Tujuan utamanya bukan rangsangan seksual tetapi lebih berupa keinginan untuk menjalani kehidupan lawan jenisnya.

Apa yang membuat Anda berpikir bahwa Anda adalah seorang laki laki atau perempuan ? Jelas itu bukan sekedar soal pola keterangsangan atau anatomi Anda. Juga bukan sekedar reaksi dan pengalaman keluarga atau masyarakat Anda.

Esensi maskulinitas atau femininitas adalah perasaan pribadi yang tertanam dalam dalam yang disebut identitas gender (gender identity).

Gangguan identitas gender muncul bila gender fisik seseorang tidak konsisten dengan sense identtitas orang itu. Orang orang dengan gangguan ini terperangkap dalam tubuh orang dengan jenis kelamin yang salah.

Ciri ciri Gangguan Identitas Gender menurut DSM-IV-TR meliputi :

  • Identifikasi lintas gender yang kuat dan persisten yang tidak terkait dengan persepsi tentang keuntungan kultural yang diperoleh dengan memiliki jenis kelamin yang berlawanan
  • Perasaan tidak nyaman yang persisten dengan jenis kelaminnya sendiri atau perasaan tidak pas dengan peran gender dari jenis kelamin yang disandangnya
  • Terjebak dengan keinginan untuk mengenyahkan ciri ciri kelamin primer maupun sekundernya atau keyakinan bahwa dirinya terlahir dengan jenis kelamin yang salah
  • Perasaan itu tidak disebabkan oleh kondisi interseks fisik
  • Distres atau gangguan dalam fungsi yang signifikan secara klinis

Gangguan identitas gender atau yang dulu disebut transeksualisme harus dibedakan dengan fetisisme transvestik yaitu sebuah gangguan parafilik dimana orang orang, biasanya laki laki, terangsang secara seksual dengan mengenakan perlengkapan pakaian yang berhubungan dengan lawan jenis. Dalam kasus gangguan identitas gender, tujuan utamanya bukan seksual tetapi lebih keinginan untuk menjalani kehidupan secara terbuka dengan cara yang sesuai dengan kehidupan lawan jenis kelaminnya.

Gangguan identitas gender juga harus dibedakan dengan individu interseks atau hermaphrodite yang terlahir dengan alat kelamin tidak jelas dengan abnormalitas hormonal atau abnormalitas fisik lainnya. Sebaliknya individu dengan gangguan identitas gender tidak menunjukkan abnormalitas fisik.

Gangguan identitas gender harus dibedakan dengan pola rangsangan homoseksual dari laki laki yang kadang berperilaku feminin atau perempuan dengan pola rangsangan homoseksual dan tingkah laku maskulin. Individu semacam itu tidak merasa sebagai perempuan yang terperangkap dalam tubuh laki laki atau memiliki keinginan untuk menjadi perempuan (atau sebaliknya).

Di beberapa budaya, individu individu dengan identitas gender yang keliru sering kali dikaitkan dengan status cenayang (shaman) atau peramal (seer) dan diperlakukan sebagai figur kearifan. Shaman hampir selalu seorang laki laki yang mengadopsi peran perempuan (Coleman, Colgan dan Gooren, 1992).

Berlawanan dengan ini di budaya budaya Barat, toleransi sosial terhadap mereka relatif rendah. Perlakuan terbaik bagi mereka adalah mereka dijadikan sebagai objek keingintahuan dan perlakuan terburuknya adalah menjadikan mereka sebagai bahan cemoohan atau bahkan sasaran kekerasan.

Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s