Robert (yang mencari bantuan untuk ekshibisionisme) dibesarkan di sebuah kota kecil di Texas oleh seorang ayah yang otoriter dan kejam dan seorang ibu yang pasif.
Ayahnya yang merupakan pemeluk agama kuno yang taat, seringkali mengkhotbahkan tentang jahatnya hubungan seksual kepada keluarganya. Robert hanya belajar sedikit sekali tentang seks dari ayahnya, kecuali bahwa seks tidak baik.
Dengan begitu ia menekan setiap dorongan dan fantasi heteroseksual yang timbul dan saat memasuki masa remaja ia merasa gelisah bila berdekatan dengan gadis gadis yang seusia dengannya.
Secara kebetulan, ia menemukan sebuah sumber kepuasan seksual yaitu mengintip perempuan perempuan atraktif dan tidak menaruh curiga melalui jendela. Ini mengantarkannya ke pengalaman mastrubasi pertamanya.
Robert menyatakan secara retrospektif bahwa ditahan polisi bukan hal yang terlalu buruk baginya, karena kejadian itu akan membuat ayahnya merasa malu dan itu merupakan satu satunya cara untuk membalas dendam kepadanya.
Pengadilan memperlakukannya dengan lunak (dan ini tidak biasa) dan ayahnya merasa dipermalukan di depan umum, sehingga memaksa keluarganya untuk pindah ke kota lain (Barlow dan Wincze, 1980).
*Exhibitionism : kepuasan seksual diperoleh dengan mempertontonkan alat kelamin kepada orang orang asing yang tidak menaruh curiga.
Sumber : V. Mark Durand & David H. Barlow, Psikologi Abnormal, 2006.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/