Kerugian akibat kecemasan bukan sekedar menurunkan respons kekebalan; penelitian lain menunjukkan efek buruk terhadap sistem kardiovaskular.
Bila permusuhan bertahun tahun serta serangan amarah yang terjadi berulang kali tampaknya membuat kamu pria beresiko paling tinggi terkena penyakit jantung, emosi yang lebih mematikan pada kaum wanita tampaknya rasa cemas dan takut.
Pada penelitian di Stanford University School of Medicine terhadap lebih dari 1000 orang pria dan wanita yang telah mengalami serangan jantung yang pertama, wanita wanita yang kemudian terkena serangan kedua ditandai oleh kadar rasa takut serta kecemasan yang tinggi.
Dalam banyak kasus, rasa takut itu berbentuk fobia fobia yang melumpuhkan: setelah serangan jantung yang pertama, pasien pasien itu berhenti mengemudi, keluar dari pekerjaannya atau tidak mau pergi ke luar (Carl Thoreson).
Efek fisik akibat cemas dan tekanan mental yang diam diam membahayakan-jenis efek yang diakibatkan oleh pekerjaan yang harus dilaksanakan di bawah tekanan tinggi atau kehidupan yang menuntut kerja banting tulang seperti kehidupan seorang ibu tanpa suami yang harus merawat anak anak sekaligus mencari nafkah-ditunjukkan dengan jelas pada tingkat paling halus secara anatomis.
Contohnya, Stephen Manuck, ahli psikologi dari University of Pittsburgh menempatkan tiga puluh orang sukarelawan dalam keadaan cemas yang betul betul menyiksa di laboratorium, sementara ia memantau tekanan darah para sukarelawan tersebut untuk menguji zat yang dikeluarkan oleh platelet darah, yaitu adenosin trifosfat atau ATP, yang dapat menimbulkan perubahan perubahan pada pembuluh darah yang dapat menjurus pada serangan jantung dan stroke.
Bila para sukarelawan itu berada di bawah tekanan hebat, kadar ATP mereka naik secara tajam, demikian juga laju detak jantung dan tekanan darahnya.
Jadi mudah dimengerti mengapa resiko kesehatan paling besar tampaknya condong ke orang orang yang pekerjaannya banyak mengandung “tekanan”: yaitu yang menuntut kinerja tinggi namun kendali atas penyelesaian tugas amatlah lemah atau sama sekali tidak ada (kondisi tak menyenangkan yang menyebabkan pengemudi bis, misalnya mengalami tingkat hipertensi yang tinggi).
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/