Dampak pendidikan keluarga dibidang emosional terhadap anak anak sangatlah luas (Hooven, Katz dan Gottman).
Tim dari University of Washington telah menemukan bahwa bila dibandingkan dengan orang tua yang tidak terampil menangani perasaan, orang tua yang terampil secara emosional memiliki anak anak yang pergaulannya lebih baik dan memperlihatkan lebih banyak kasih sayang kepada orang tuanya, serta lebih sedikit bentrok dengan orang tuanya.
Selain itu anak anak ini juga lebih pintar menangani emosinya, lebih efektif menenangkan diri saat marah dan tidak sering marah. Secara biologis, anak anak itu juga lebih santai dan memiliki kadar hormon stres dan indikator fisiologis pembangkitan emosi yang lebih rendah (suatu pola yang bila dipertahankan seumur hidup bisa jadi peramal kesehatan fisik yang lebih baik).
Keuntungan keuntungan lainnya bersifat sosial: anak anak ini lebih populer dan lebih disukai oleh teman sebayanya dan oleh para gurunya dianggap anak yang lebih pandai bergaul. Orang tua dan guru merekapun menilai anak anak ini tidak banyak mempunyai masalah tingkah laku, seperti kasar atau agresif.
Terakhir, manfaat manfaat itu bersifat kognitif; anak anak ini dapat berkonsentrasi dengan lebih baik dan dengan demikian adalah muruid murid yang lebih efektif. Seandainya IQ nya sama, anak anak usia lima tahun yang orang tuanya pelatih yang baik akan mempunyai angka prestasi lebih tinggi dalam matematika dan membaca saat anak anak tersebut mencapai kelas tiga (alasan kuat untuk mengajarkan keterampilan emosional untuk mempersiapkan anak belajar maupun hidup).
Oleh karena itu, keuntungan bagi anak anak yang orang tuanya terampil secara emosional adalah serangkaian manfaat yang menakjubkan, yang mencakup seluruh spektrum kecerdasan emosional dan bahkan lebih.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/