Barangkali data paling mencolok di antara semuanya-barometer langsung menurunnya tingkat keterampilan emosi-berasal dari sampel nasional anak anak Amerika berumur tujuh hingga enam belas tahun, yang membandingkan keadaan emosional anak anak usia tersebut pada pertengahan tahun 1970-an dengan keadaan pada akhir tahun 1980-an (Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, November 1989).
Berdasarkan penilaian para guru dan orang tua, keadaannya semakin memburuk dengan mantap. Tak ada masalah yang menonjol; semua indikator merayap dengan mantap ke arah yang keliru. Rata rata, anak anak semakin parah dalam masalah spesifik berikut ini :
-
Menarik diri dari pergaulan atau masalah sosial: lebih suka menyendiri; bersikap sembunyi sembunyi; banyak bermuram durja; kurang bersemangat; merasa tidak bahagia; terlampau bergantung.
-
Cemas dan depresi: menyendiri; sering takut dan cemas; ingin sempurna; merasa tidak dicintai; merasa gugup atau sedih dan depresi
-
Memiliki masalah dalam hal perhatian atau berpikir; tidak mampu memusatkan perhatian atau duduk tenang; melamun; bertindak tanpa berpikir; bersikap terlalu tegang untuk berkonsentrasi; sering mendapat nilai buruk di sekolah; tidak mampu membuat pikiran jadi tenang.
-
Nakal atau agresif; bergaul dengan anak anak yang bermasalah; bohong dan menipu; sering bertengkar; bersikap kasar terhadap orang lain; menuntut perhatian; merusak milik orang lain; membandel di sekolah dan di rumah; keras kepala dan suasana hatinya sering berubah ubah; terlalu banyak bicara; sering mengolok olok; bertemperamen panasan.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/