Sudah pasti anak yang ditolak oleh temannya, diketahui menderita rasa cemas yang hebat dan banyak risau, juga rasa murung dan kesepian.
Populer tidaknya anak di kelas tiga benar benar terbukti merupakan peramal lebih baik untuk masalah kesehatan mental pada umur 18 tahun, dari pada hal hal lainnya seperti: penilaian guru dan wali, presentasi sekolah dan IQ, bahkan angka perolehan tes pesikologis (Emory Cowen et. al.).
Dan seperti kita lihat, orang yang temannya sedikit dan kesepian, terus menerus menanggung resiko lebih besar mengidap penyakit medis dan kematian dini pada tahap kehidupan selanjutnya.
Seperti diutarakan oleh psikoanalis Harry Stack Sullivan, kita belajar menegosiasikan hubungan akrab-menyelesaikan perselisihan dan membagi perasaan kita yang paling dalam-dalam persahabatan erat kita yang pertama dengan teman sesama jenis kelamin.
Tetapi, anak yang ditolak dalam pergaulan mempunyai peluang hanya separo dibandingkan dengan teman sebayanya untuk mempunyai seorang teman karib selama tahun tahun penting di sekolah dasar, dan dengan demikian melewatkan salah satu peluang penting bagi pertumbuhan emosinya (Jeffrey Parker dan Steven Asher).
Satu orang sahabat saja dapat sangat berpengaruh-bahkan bila semua yang lain berpaling darinya (dan bahkan bila persahabatan itu sendiri tidak begitu kokoh).
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/