Mata ajaran keterampilan emosional sedikit berakar jauh pada gerakan pendidikan afektif pada tahun 1960-an.
Pemikiran yang ada pada waktu itu adalah bahwa pelajaran psikologis dan yang bersifat memotivasi akan dapat dipelajari lebih mendalam andaikata pelajaran itu secara konseptual melibatkan pengalaman langsung tentang apa yang sedang diajarkan.
Tetapi gerakan keterampilan emosional mengubah istilah pendidikan afektif secara terbalik-bukan menggunakan perasaan untuk mendidik, melainkan mendidik perasaan itu sendiri.
Yang lebih langsung, banyak mata ajaran ini dan momentum penyebarannya berasal dari rangkaian program pencegahan yang sedang berjalan dan didasarkan pada sekolah, masing masing menargetkan masalah tertentu: merokok di kalangan remaja, penyalah gunaan obat terlarang, kehamilan, putus sekolah dan terakhir tindak kekerasan.
Penelitian W.T. Grant Consortium terhadap program pencegahan menemukan bahwa program itu akan jauh lebih efektif bila mengajarkan keterampilan emosional inti dan pergaulan, seperti pengendalian dorongan hati, menangani amarah dan menemukan pemecahan kreatif bagi kesulitan pergaulan.
Dari prinsip ini muncul suatu generasi campur tangan yang baru.
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/