Karena telah digunakan hampir selama dua puluh tahun, kurikulum Self Science itu muncul sebagai contoh pengajaran kecerdasan emosional.
Kadang kadang pelajarannya bukan main rumitnya; seperti dikatakan kepada saya oleh Karen Stone McCown, direktur Nueva, “Bila kami mengajarkan tentang amarah, kami membantu anak memahami bahwa amarah itu hampir selalu merupakan reaksi kedua dan mencari apakah yang ada di belakangnya-apakah kita sakit hati ? iri hati ?
Murid murid kami tahu bahwa kita selalu mempunyai pilihan bagaimana cara menanggapi emosi dan semakin banyak cara yang kita ketahui untuk menanggapi emosi, semakin kayalah hidup kita.”
Inti ajaran Self Science memiliki kemiripan butir demi butirnya dengan unsur unsur kecerdasan emosional-dan dengan keterampilan inti yang disarankan sebagai pencegahan utama untuk serangkaian jebakan yang mengancam anak. (Karen F. stone dan Harold Q. Dillehunt).
Topik yang diajarkan meliputi kesadaran diri, dalam arti mengenali perasaan dan menyusun kosa kata untuk perasaan itu, dan melihat kaitan antara gagasan, perasaan dan reaksi; mengetahui kapan pikiran atau perasaan menguasai keputusan, melihat akibat pilihan alternatif; dan menerapkan pemahaman ini kepada keputusan tentang masalah seperti obat terlarang, merokok dan seks.
Kesadaran diri juga dapat berupa kemampuan mengenali kekuatan serta kelemahan kita dan melihat diri kita sendiri dalam sisi yang positif tetapi realistis (dan dengan demikian dapat menghindar dari bahaya bahaya tak terduga dari tingginya harga diri).
Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.
Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/